Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus (PD Muhammadiyah Kudus), Zulfa Kurniawan menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan perintah untuk melakukan tindakan itu. Dipastikan tindakan itu tidak berasal dari internal Muhammadiyah Kudus.
”Sejak awal kami berada di posisi yang netral aktif. Secara organisasi Muhammadiyah tidak memihak ke siapapun. Kalau perseorangan silakan karena itu hak warga negara,” jelasnya kepada Murianews.com, Minggu (17/11/2024).
Ia sangat menyayangkan tindakan itu karena terdapat lambang Muhammadiyah. Hal itu tidak dapat dibenarkan karena bukan resmi dari Muhammadiyah yang mengeluarkan.
Saat ini, pihaknya masih melakukan kajian atas dikaitkannya Muhammadiyah dengan salah satu paslon. Belum bisa dipastikan apakah akan melaporkan hal ini ke Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kudus (Bawaslu Kudus) atau tidak.
”Kami masih menimbang-nimbang apakah ini akan dilaporkan atau tidak. Namun, sekali lagi dengan tegas ini bukan dari kami,” tegasnya.
Ia berharap, masyarakat tetap menjaga kondusifitas. Jangan sampai terpancing provokasi yang bisa membuat ketegangan.
Murianews, Kudus – Muhammadiyah Kudus buka suara terkait aksi penempelan stiker yang mengaitkan Muhammadiyah dengan salah satu calon bupati Kudus di Pilkada 2024. Tindakan itu sangat disayangkan, karena tidak bertanggungjawab.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus (PD Muhammadiyah Kudus), Zulfa Kurniawan menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan perintah untuk melakukan tindakan itu. Dipastikan tindakan itu tidak berasal dari internal Muhammadiyah Kudus.
”Sejak awal kami berada di posisi yang netral aktif. Secara organisasi Muhammadiyah tidak memihak ke siapapun. Kalau perseorangan silakan karena itu hak warga negara,” jelasnya kepada Murianews.com, Minggu (17/11/2024).
Ia sangat menyayangkan tindakan itu karena terdapat lambang Muhammadiyah. Hal itu tidak dapat dibenarkan karena bukan resmi dari Muhammadiyah yang mengeluarkan.
Saat ini, pihaknya masih melakukan kajian atas dikaitkannya Muhammadiyah dengan salah satu paslon. Belum bisa dipastikan apakah akan melaporkan hal ini ke Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kudus (Bawaslu Kudus) atau tidak.
”Kami masih menimbang-nimbang apakah ini akan dilaporkan atau tidak. Namun, sekali lagi dengan tegas ini bukan dari kami,” tegasnya.
Ia berharap, masyarakat tetap menjaga kondusifitas. Jangan sampai terpancing provokasi yang bisa membuat ketegangan.
Momen Pilkada Kudus......
Zulfa yang sering disapa Iwan itu berpesan, pada momen Pilkada Kudus ini persatuan dan kesatuan harus diutamakan. Pilkada Kudus yang diselenggarakan lima tahunan ini jangan sampai merusak persatuan yang telah lama terbangun.
”Kita sama-sama ingin Kudus dipimpin oleh orang yang tepat. Ingat partai politik bisa datang dan pergi kapan saja. Namun, kita akan tetap bertemu dan bersaudara. Jangan mau dipecah belah dan diadu domba,”ungkapnya.
Ia menyampaikan, untuk mencapai Kudus yang lebih baik perlu pemimpin yang baik. Untuk memperoleh pemimpin yang diinginkan perlu menjauhi hal yang bisa merusak proses pemilihan.
Ia mengutarakan, pada pilkada ini harus diisi dengan proses yang bersih. Meski ada perbedaan pilihan jangan sampai mebuat persaudaraan runtuh.
”Jauhi politik uang, kampanye hitam, dan hal yang merusak proses demokrasi. Kita sebagai warga negara harus cerdas dan bijak menghadapi pilkada kali ini,” pungkas Sekretaris Muhammadiyah Kudus ini.
Editor: Budi Santoso