Ia menyatakan, mahasiswa yang mendapatkan kuliah ini harus bisa mengimplementasikan ilmunya. Sehingga mereka bisa menjadi agen perdamaian di lingkungannya.
Menurutnya, kuliah umum kali ini sangat berharga bagi mahasiswa. Sebab selain pengetahuan yang didapatkan, naradukber yang dihadirkan juga bukan sembarangan.
”Prof Faturochman ini punya banyak pengalaman dalam upaya penyelesaian konflik. Seperti konflik ambon, sampit, dan sebgaianya. Jangan disia-siakan,” ungkapnya.
Acara yang digelar di Aula Masjid Darul Ilmi, UMK pada Rabu (20/11/2024) pukul 09.00 WIB ini disambut antusias mahasiswa. Terlihat dari beberapa mahasiswa yang aktif bertanya kepada narasumber yang sedang memaparkan materi.
Murianews, Kudus – Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar kuliah umum dengan tema ”Membangun Kerukunan dalam Perbedaan: Kajian Psikologi Sosial”. Kegiatan ini menghadirkan Guru Besar Psikologi Univesitas Gadjah Mada (UGM), Prof Faturochman.
Ketua panitia acara, Ahmad Faqihuddin mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menanamkan kerukunan pada mahasiswa.
Adanya kuliah umum ini untuk menggambarkan secara luas terkait psikologi sosial yang bisa membangun perdamaian dari perbedaan yang ada.
”Kita tahu bahwa Kabupaten Kudus ini sangat majemuk baik dari segi agama, kebudayaan, penduduk Jadi kita ajak mahasiswa membuka pandangannya terkait perbedaan itu,” jelasnya kepada Murianews.com, Rabu (20/11/2024).
Ia menegaskan, adanya perbedaan itu jangan sampai menjadi alasan untuk memicu konflik. Perbedaan itu harus bisa disikapi oleh mahasiswa dengan bijak.
Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa Psikologi UMK semester satu dan tiga. Harapannya, adanya kuliah umum ini bisa menjadi bekal mahasiswa menyikapi perbedaan-perbedaan.
”Kalau untuk mahasiswa semester satu kita isi hal ini karena mereka masih fresh jadi kita tanamkan lebih awal. Sementara untuk mahasiswa semester tiga yang akan mendapat mata kuliah psikologi sosial bisa menjadikan ini wawasan tambahan dan pijakan awalnya,” sebutnya.
Ia menyatakan, mahasiswa yang mendapatkan kuliah ini harus bisa mengimplementasikan ilmunya. Sehingga mereka bisa menjadi agen perdamaian di lingkungannya.
Menurutnya, kuliah umum kali ini sangat berharga bagi mahasiswa. Sebab selain pengetahuan yang didapatkan, naradukber yang dihadirkan juga bukan sembarangan.
”Prof Faturochman ini punya banyak pengalaman dalam upaya penyelesaian konflik. Seperti konflik ambon, sampit, dan sebgaianya. Jangan disia-siakan,” ungkapnya.
Acara yang digelar di Aula Masjid Darul Ilmi, UMK pada Rabu (20/11/2024) pukul 09.00 WIB ini disambut antusias mahasiswa. Terlihat dari beberapa mahasiswa yang aktif bertanya kepada narasumber yang sedang memaparkan materi.
Editor: Supriyadi