Rektor UMKU, Edy Soesanto mengatakan, gedung ini dibangun dari kontainer bekas yang dirancang sedemikian rupa supaya nyaman ditempati. Selain itu, bangunan ini dipastikan tahan dari gempa.
”Secara keseluruham membutuhkan 39 kontainer. Membentuk 15 kelas dengan kapasitas 40-50 orang,” terangnya.
Ia mengungkapkan, seluruh ruangan dilengkapi dengan peredam suara. Jadi suara tidak bisa keluar masuk dengan keras.
Selain itu, setiap kelas terdapat pendingin ruangan. Sehingga udara di ruangan tidak panas dan pengap.
”Kita usahakan semaksimal mungkin untuk fasilitas di dalam ruangannya. Kita memang ingin menggunakan konsep recycle, menggunakan barang limbah sehingga bisa bermanfaat,” terangnya.
Menurutnya, penggunaan barang bekas ini lebih ekonomis. Pihaknya juga berkeinginan untuk memberikan pembelajaran bagi mahasiswa terkait teknik industri.
Murianews, Kudus – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) meresmikan gedung baru berkonsep Eco Modular Building (eComBi). Gedung ini dirancang dari bahan daur ulang yang ramah lingkungan.
Rektor UMKU, Edy Soesanto mengatakan, gedung ini dibangun dari kontainer bekas yang dirancang sedemikian rupa supaya nyaman ditempati. Selain itu, bangunan ini dipastikan tahan dari gempa.
”Secara keseluruham membutuhkan 39 kontainer. Membentuk 15 kelas dengan kapasitas 40-50 orang,” terangnya.
Ia mengungkapkan, seluruh ruangan dilengkapi dengan peredam suara. Jadi suara tidak bisa keluar masuk dengan keras.
Selain itu, setiap kelas terdapat pendingin ruangan. Sehingga udara di ruangan tidak panas dan pengap.
”Kita usahakan semaksimal mungkin untuk fasilitas di dalam ruangannya. Kita memang ingin menggunakan konsep recycle, menggunakan barang limbah sehingga bisa bermanfaat,” terangnya.
Menurutnya, penggunaan barang bekas ini lebih ekonomis. Pihaknya juga berkeinginan untuk memberikan pembelajaran bagi mahasiswa terkait teknik industri.
Jadi semangat baru...
Gedung ini didesain dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Meliputi kesehatan, ketahanan tanah, dan ekonomi.
”Ketahanan tanah sudah kami ukur agar tetap aman meski dibangun hingga ketinggian 10 kontainer,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir mengutarakan, ini menjadi semangat baru bagi mahasiswa dalam pemanfaatan bahan bekas.
Dengan teknologi dan kreativitas, barang bekas bisa diolah menjadi bangunan yang sebagus ini.
”Dengan begini, kita tidak hanya bisa nyampah. Tapi bisa menjadikan benda-benda itu bermanfaat,” jelasnya.
Ia menyatakan, hal ini merupakan wujud dari pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan. Dengan tujuan untuk membangun keseimbangan antara lingkungan, manusia, dan Tuhan.
Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai pelayanan akademis dan dakwah. Seluruh pihak bisa dengan terbuka menggunakan tempat ini dengan kepentingan itu.
”Sebenarnya ini sudah pernah dilakukan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kalimantan Timur tapi belum sesempurna di UMKU ini,” pungkasnya.
Editor: Supriyadi