”Jangan sampai semua usaha kampanye dan kerja keras saat pencalonan berakhir dengan memakai rompi tahanan KPK,” katanya.
”Jangan macam-macam, karena tidak ada yang tahu kapan akan tertangkap. Mungkin hari ini masih bebas, tapi besok sudah digelandang KPK,” tegasnya.
Murianews, Kudus – Pemilihan kepala daerah atau Pilkada serentak 2024 telah selesai digelar pada 27 November lalu. Meskipun para calon kepala daerah sudah mendeklarasikan kemenangan, tetapi hasil akhir tetap menunggu rekapitulasi dari KPU.
Proses pergantian kepemimpinan ini tidak luput dari perhatian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Polri. Anggota Satgassus, Yudi Purnomo Harahap mengingatkan, para calon kepala daerah terpilih untuk menjaga integritas dan menjalankan amanah tanpa melanggar hukum.
Yudi menekankan pentingnya komitmen untuk memimpin secara bersih dan sesuai dengan aturan hukum.
Ia mengingatkan, menjadi kepala daerah tidak hanya soal memegang kekuasaan, tetapi juga tentang tanggung jawab besar untuk melayani masyarakat tanpa korupsi.
”Mereka yang terpilih harus siap menjalani kepemimpinan yang taat aturan. Persoalan pribadi atau lainnya yang bisa mengganggu kepemimpinan harus sudah selesai sebelum menjabat,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (29/11/2024) kemarin.
Yudi mengungkapkan, korupsi menjadi salah satu tantangan terbesar bagi kepala daerah. Ia menyebutkan banyak pemimpin daerah di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, yang berakhir di penjara karena kasus korupsi.
”Banyak kepala daerah yang masuk jeruji besi gara-gara korupsi. Ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi siapa pun yang terpilih,” tegas Yudi.
Celah Korupsi...
Menurutnya, peluang korupsi bagi kepala daerah sangat besar, seperti dalam pemberian izin, pengadaan barang dan jasa, suap dari vendor, serta mutasi jabatan. Namun, tindakan korupsi hanya akan merusak karier politik dan berdampak buruk pada masyarakat.
”Jangan sampai semua usaha kampanye dan kerja keras saat pencalonan berakhir dengan memakai rompi tahanan KPK,” katanya.
Sebagai pemegang kendali di tingkat daerah, Yudi berharap para kepala daerah terpilih menjadi teladan dalam pemberantasan korupsi. Ia mengingatkan tindakan korupsi, cepat atau lambat, akan terungkap oleh aparat hukum.
”Jangan macam-macam, karena tidak ada yang tahu kapan akan tertangkap. Mungkin hari ini masih bebas, tapi besok sudah digelandang KPK,” tegasnya.