Akibatnya satu orang korban harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Selain itu, para oknum itu juga melakukan perusakan sekolah dan beberapa rumah warga di sekitar kejadian. Kaca-kaca sekolah itu rusak dan terdapat rumah warga yang dilempar cat air serta tempat sampah berserakan.
Murianews, Kudus – Polres Kudus, Polda Jawa Tengah berhasil menangkap dua oknum suporter yang diduga melakukan pengeroyokan di Kudus pada Minggu (1/12/2024) malam.
Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic mengatakan, pengungkapan itu berdasarkan keterangan saksi yang dimintai keterangan. Termasuk dari informasi para rombongan suporter yang saat kejadian melintasi lokasi.
”Personel kami juga turut melihat hasil visum korban pengeroyokan. Lalu, melakukan pendalaman untuk mengungkap para terduga pelaku penganiayaan,” katanya.
Saat ini, ada dua terduga pelaku yang ditangkap. Keduanya juga sudah berstatus tersangka setelah petugas mendapat alat bukti dan keterangan saksi.
”Dua tersangka itu yakni, MR (23) dan MA (23). MR diduga melakukan pengeroyokan dengan cara menendang tubuh korban, I (23),” ungkapnya.
Kemudian, MA melakukan tendangan ke arah perut bagian kanan korban. Selain itu MA juga melakukan pemukulan menggunakan tongkat base ball.
”Keduanya tergabung dalam kelompok suporter dari Jepara yang melintas saat kejadian. Mereka anggota dari dari salah satu elemennya,” terangnya.
Saat ini Polres Kudus terus mendalami kasus pengeroyokan tersebut. Kepolisian juga masih melakukan pencarian terhadap pelaku lain yang diduga terlibat dalam pengeroyokan.
Usai nonton bola...
Diketahui, kekerasan itu terjadi saat rombongan suporter Persijap Jepara melintas di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus usai menonton tim kesayangannya di stadion di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Saat itu para suporter terlihat beberapa kali menyalakan kembang api. Tak hanya itu, beberapa oknum dari rombongan itu sempat melakukan penganiayaan pada warga setempat yang melintas.
Akibatnya satu orang korban harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Selain itu, para oknum itu juga melakukan perusakan sekolah dan beberapa rumah warga di sekitar kejadian. Kaca-kaca sekolah itu rusak dan terdapat rumah warga yang dilempar cat air serta tempat sampah berserakan.
Editor: Supriyadi