Hasil maggot dari pembudidayaan ini bisa dioptimalkan. Maggot itu bisa dijual dan memberikan pendapatan tambahan.
”Kalau nanti ada mesin pengolahnya itu tidak akan bau. Ini maggotnya kalau dalam perhitungan yang sudah dilakukan bisa produksi banyak,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pengecekan tempat yang akan digunakan budidaya. Ia mengukur dan memperkirakan kebutuhan untuk penyediaan tempat pembudidayaan.
Setelah selesai semua, akan dilakukan eksekusi dengan segera. Sehingga program yang direncanakan dapat secepat mungkin berjalan.
”Kita sampah ada sendiri, dengan lahan segini kita bisa maksimalkan sampah di Pasar Baru saja dulu. Nanti kalau sudah berjalan kita perluas lagi,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus merencanakan pembuatan tempat pengelolaan sampah di area belakang Pasar Baru, Kudus, Jawa Tengah. Rencananya Dinas Perdagangan akan membuat sebuah tempat pembudidayaan maggot.
Kepala Dinas Perdagangan, Andy Imam Santoso mengutarakan, pihaknya akan menggandeng mitra kerja dalam melakukan kegiatan ini. Ia berencana membuat tempat pembudidayaan maggot 10x4 meter persegi.
”Kami akan coba rintis di Pasar Baru nanti kalau berhasil kita coba di setiap pasar yang ada di Kudus,” terangnya kepada Murianews.com, Jumat (13/12/2024).
Menurutnya, pembudidayaan maggot sangat bagus untuk mengurangi sampah yang ada di pasar. Terutama sampah organik dalam jumlah banyak.
Inisiasi ini ia dapatkan ketika mengunjungi beberapa tempat di luar sana yang melajukan hal serupa. Tak lupa, ia turut berdiskusi dengan rekan-rekan lainnya terkait rencana ini.
”Ini bisa mengurangi sampah organik. Jika seluruh pasar menggunakan ini saya kira persoalan sampah di Kudus bisa sedikit teratasi. Di Pasar Baru sendiri satu harinya bisa memproduksi rata-rata dua ton sampah, dengan ada ini bisa mengurangi 80 persennya,” ujarnya.
Andy mengatakan, tidak akan ada bau yang mengganggu aktivitas pasar jika agenda ini berjalan. Sebab semua sampah yang diolah nantinya tidak akan berbau.
Tidak bau...
Hasil maggot dari pembudidayaan ini bisa dioptimalkan. Maggot itu bisa dijual dan memberikan pendapatan tambahan.
”Kalau nanti ada mesin pengolahnya itu tidak akan bau. Ini maggotnya kalau dalam perhitungan yang sudah dilakukan bisa produksi banyak,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pengecekan tempat yang akan digunakan budidaya. Ia mengukur dan memperkirakan kebutuhan untuk penyediaan tempat pembudidayaan.
Setelah selesai semua, akan dilakukan eksekusi dengan segera. Sehingga program yang direncanakan dapat secepat mungkin berjalan.
”Kita sampah ada sendiri, dengan lahan segini kita bisa maksimalkan sampah di Pasar Baru saja dulu. Nanti kalau sudah berjalan kita perluas lagi,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar
