Namun, menurut Mundir, penanganan pengungsi memerlukan ilmu dan pelatihan khusus agar dapat dilakukan dengan benar.
Mundir menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana, mulai dari pelatihan, pendidikan, hingga penyediaan anggaran.
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini memiliki 70 Desa Tangguh Bencana atau Destana dari total 132 desa/kelurahan yang ada. Angka ini telah melampaui 50 persen dari jumlah keseluruhan desa di Kudus.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Mundir mengatakan, pembentukan destana penuh tantangan. Mulai dari kendala internal desa hingga keterbatasan anggaran.
”Tahun depan, kami menargetkan pembentukan 20 destana baru, meskipun tantangannya tidak sedikit,” ujar Mundir kepada Murianews.com, Rabu (18/12/2024).
Menurut Mundir, keberadaan 70 destana di Kudus sudah cukup baik dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah. Kudus bahkan masuk dalam 10 besar kabupaten di provinsi ini dalam hal jumlah destana.
BPBD Kudus terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas destana yang telah terbentuk. Pelatihan dan edukasi diberikan secara berkelanjutan untuk memastikan kesiapan para relawan dalam menghadapi situasi darurat.
”Destana yang sudah ada kami latih dan edukasi. Sementara yang belum terbentuk, kami dorong pembentukannya secara bertahap,” tambahnya.
Mundir menegaskan, destana sangat penting bagi setiap desa, baik yang rawan bencana maupun tidak. Keberadaan destana memungkinkan desa untuk tanggap secara mandiri dalam situasi darurat tanpa harus menunggu bantuan dari pihak luar.
”Misalnya, kalau ada pohon tumbang di Jekulo, tidak perlu menunggu BPBD yang lokasinya jauh. Destana setempat bisa langsung mengatasinya,” jelas Mundir.
Desa Prioritas...
Selain untuk penanggulangan bencana langsung, destana di desa yang tidak rawan bencana juga memiliki peran penting, seperti menjadi tempat penampungan pengungsi.
Namun, menurut Mundir, penanganan pengungsi memerlukan ilmu dan pelatihan khusus agar dapat dilakukan dengan benar.
Mundir menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana, mulai dari pelatihan, pendidikan, hingga penyediaan anggaran.
”Kami mendorong semua desa, baik yang rawan maupun tidak, untuk membentuk destana. Sebab, penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan semua pihak,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar