Sumarno menegaskan, pemerintah desa tidak memiliki kapasitas untuk menangani normalisasi saluran tersebut secara mandiri, mengingat keterbatasan dana desa.
”Untuk normalisasi saluran besar seperti ini, harus ada bantuan dari pemerintah pusat. Kami tidak mungkin melakukannya sendiri,” ujarnya.
Murianews, Kudus – Banjir yang melanda sebagian wilayah Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, diperkirakan akan segera surut. Banjir tersebut terjadi pada Rabu (8/1/2025) akibat hujan deras yang mengguyur semalaman.
Kepala Desa Tanjung Karang, Sumarno memastikan jika banjir yang menggenangi wilayahnya tidak akan bertahan lama.
”Paling sebentar, tidak lama pasti akan langsung surut,”ungkap Sumarno saat ditemui, Rabu (8/1/2025).
Banjir tersebut disebabkan oleh tersendatnya saluran air di Proliman, Jalan Lingkar Kudus. Ketinggian genangan air di kawasan tersebut berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter.
”Ada sekitar 50 rumah di tiga RW yang terdampak banjir. Namun, tidak ada korban jiwa maupun pengungsi dalam kejadian ini, meski sebagian besar rumah warga terendam air,” jelasnya.
Sumarno mengatakan, pihak desa telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir, termasuk mengusulkan normalisasi Sungai Wulan dan Sungai Kencing. Proses normalisasi kedua sungai tersebut sudah dilakukan oleh pihak terkait.
Namun, Sumarno menyoroti satu masalah utama yang belum terselesaikan, yaitu saluran irigasi di bawah Jalan Proliman yang tersumbat.
”Kondisi saluran di bawah Jalan Lingkar Kudus itu sudah tidak memungkinkan karena ada sumbatan. Kami sudah lama mengusulkan normalisasi, tetapi hingga kini belum terealisasi,” katanya.
Normalisasi sungai...
Menurutnya, jika normalisasi saluran tersebut dapat dilakukan, potensi banjir di permukiman warga dapat diminimalkan secara signifikan.
Sumarno menegaskan, pemerintah desa tidak memiliki kapasitas untuk menangani normalisasi saluran tersebut secara mandiri, mengingat keterbatasan dana desa.
”Untuk normalisasi saluran besar seperti ini, harus ada bantuan dari pemerintah pusat. Kami tidak mungkin melakukannya sendiri,” ujarnya.
Editor: Cholis Anwar