Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus telah melakukan kajian pemetaan dampak perubahan iklim yang berpotensi memengaruhi tanaman pangan pada periode Januari-Maret 2025. Kajian ini dilakukan untuk memberikan panduan kepada petani menghadapi risiko cuaca ekstrem.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kudus, Agus Setiawan mengatakan, intensitas hujan di bulan Januari dan Februari 2025 diperkirakan sangat tinggi, yakni antara 301 mm hingga 500 mm.

Sementara itu, intensitas hujan pada bulan Maret diperkirakan berada pada tingkat menengah.

”Tanaman dengan usia 1 hingga 90 hari setelah tanam perlu mendapat perhatian khusus terhadap limpasan air, terutama karena kondisi tanah yang sebagian besar sudah kehilangan unsur organiknya,” kata Agus, Rabu (15/1/2025).

Agus menjelaskan, menurunnya kadar organik tanah menyebabkan kapasitas tanah dalam menyerap air permukaan berkurang. Hal ini berpotensi memicu genangan air di lahan pertanian. Oleh karena itu, petani diimbau untuk rutin membersihkan saluran air di sekitar area tanam.

”Penurunan kadar organik tanah ini menjadi tantangan serius. Petani perlu memastikan saluran air tetap bersih untuk mencegah genangan,” ujarnya.

Perubahan iklim juga meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit pada berbagai tanaman pangan.

Agus merinci beberapa ancaman spesifik yang perlu diantisipasi. Untuk tanaman Padi., yang perlu diantisipasi adalah hama wereng, tikus, dan pengerek batang.

Hama tanaman...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler