Tembayatan Punden dan Belik, Pengingat Perjuangan Dakwah Sunan Kudus

Murianews, Kudus – Acara Tembayatan Punden dan Belik Kasunanan Kudus digelar dalam rangkaian perayaan Tasis Masjid Al-Aqsha Kudus ke-490.

Acara yang berlangsung pada Rabu (15/1/2025) menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi antarpemangku punden dan belik se-Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Ketua Panitia Arinal Haq menjelaskan, tradisi ini tidak hanya menjadi pengingat akan perjuangan dakwah Sunan Kudus saja. Namun, juga sebagai bentuk pelestarian warisan budaya yang lekat dengan kehidupan masyarakat Kudus.

Air atau banyu punden dan belik memiliki makna mendalam dalam perjuangan Sunan Kudus.

”Air atau banyu menjadi salah satu strategi dakwah Sunan Kudus. Oleh karena itu, pelestarian punden dan belik menjadi upaya menjaga nilai-nilai tersebut,” ujarnya kepada Murianews.com, Rabu (15/1/2025).

Acara ini diawali dengan pembacaan tahlil sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Momen penting dalam acara ini adalah penyatuan air dari berbagai punden dan belik di Kudus. Air tersebut dikumpulkan dalam satu wadah besar, melambangkan persatuan dan keberkahan.

Selain itu, acara ini juga menjadi ajang pengukuhan dan pelantikan pengurus punden dan belik se-Kabupaten Kudus. Hal ini bertujuan untuk memperkuat peran mereka dalam menjaga keberlanjutan tradisi serta memastikan warisan ini tetap terjaga.

Acara turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya dan Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih Taj Yasin Maimeon.

Inspirasi Generasi Muda... 

Acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Doa tersebut menjadi penutup penuh khidmat, memohon keberkahan bagi masyarakat Kudus dan kelangsungan tradisi punden dan belik.

Arinal Haq berharap acara ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga warisan budaya yang sarat makna.

Melalui pelestarian ini, semangat dakwah dan nilai-nilai Islam yang dibawa oleh Sunan Kudus dapat terus hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kudus.

Editor: Dani Agus