Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai memiliki daya tarik luar biasa. Tidak hanya terlihat dari kekayaan sejarah dan budaya saja, tetapi juga dari karakter masyarakatnya yang menjunjung tinggi prinsip gusjigang.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan pada acara Tembayatan Punden dan Belik se-Kasunanan Kudus yang dilangsungkan di gedung Menara Kudus, Rabu (15/1/2025) malam.

Taj Yasin mengatakan, prinsip gusjigang yang terdiri dari gus (bagus akhlaknya), ji (ngaji), dan gang (dagang) adalah identitas unik masyarakat Kudus yang patut dibanggakan.

”Kudus ini memiliki daya tarik yang besar. Siapa saja yang melihat Kudus pasti akan tertarik, karena masyarakatnya menjunjung prinsip gusjigang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa masyarakat Kudus dikenal dengan akhlaknya yang baik, mencerminkan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para leluhur. Selain itu, tradisi ngaji menjadi representasi keilmuan yang kokoh, sementara dagang mencerminkan kemampuan ekonomi yang maju.

”Yang menarik, di Kudus dua elemen ini, antara ngaji dan dagang, bisa berjalan beriringan. Padahal, di tempat lain, keduanya sering bertolak belakang. Di sini, banyak masyarakat, bahkan para kiai, yang memadukan keduanya dengan sangat baik,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga harmoni antara ngaji dan dagang agar Kudus tetap menjadi daerah yang sejahtera. Menurutnya, jika perpaduan ini dijaga dengan baik dan terus berjalan lancar, Kudus akan sejahtera.

Inspiratif Daerah Lain... 

Prinsip gusjigang juga memberikan kontribusi besar dalam membangun kehidupan yang harmonis dan produktif. Taj Yasin berharap, prinsip ini dapat terus dipertahankan dan ditanamkan kepada generasi muda.

”Kudus tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga karena karakter masyarakatnya yang luar biasa. Dengan memelihara nilai-nilai gusjigang, Kudus akan terus menjadi daerah yang terpandang dan inspiratif bagi daerah lain,” pungkasnya.

Editor: Dani Agus