”Saat ini kondisinya kurang mendukung, ini sudah over, seharusnya ini fungsi jalan tapi tertutup sampah. Cuacanya belum memungkinkan karena berisiko guling, kita tunggu cuacanya membaik dulu,” ungkapnya.
Sementara alat yang digunakan untuk meratakan, ekskavator belum ada. Alat itu baru dianggar pada tahun 2025 ini.
”Alatnya tidak layak, ini baru kita anggarkan lagi di tahun 2025,” terangnya.
Murianews, Kudus – Warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Tanjungrejo, Kudus, Jawa Tengah, melakukan aksi demonstrasi pada Kamis (16/1/2025). Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas pengelolaan TPA yang dianggap tidak tepat.
Menanggapi hal itu, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus berjanji mencari solusi terbaik.
Kepala Dinas PKPLH Kudus, Abdul Halil mengatakan, pihaknya akan mengajak masyarakat setempat untuk berdiskusi dan bermusyawarah guna menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama.
”Kita ajak diskusi cari solusi bersama yang terbaik, sehingga bisa memberikan manfaat bagi banyak pihak,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).
Ia menilai penyampaian aksi damai, demonstrasi adalah hal yang wajar. Asalkan tidak melanggar aturan yang berlaku dan anarkis.
Ia menyatakan, TPA merupakan fasilitas negara yang digunakan untuk kepentingan publik. Oleh karena itu, masyarakat sekitar juga memiliki hak-hak yang perlu dipenuhi.
”Kita harus mengupayakan memenuhi hak mereka, kita harus lindungi mereka. Jadi perlu adanya solusi yang tepat atas persoalan ini,” terangnya.
Sementara ini pihaknya akan melakukan penataan ulang sampah di TPA. Dengan demikian tumpukan sampah di TPA tidak menggunung.
Berbagai kendala...
Namun, memang ada kendala yang saat ini masih menyelimuti pengelolaan sampah di TPA Tanjungrejo. Menurut penuturannya, cuaca menjadi salah satu kendala terberat.
”Saat ini kondisinya kurang mendukung, ini sudah over, seharusnya ini fungsi jalan tapi tertutup sampah. Cuacanya belum memungkinkan karena berisiko guling, kita tunggu cuacanya membaik dulu,” ungkapnya.
Selain itu, alat yang dimiliki TPA Tanjungrejo masih kurang. Alat di TPA yang layak digunakan hanya buldoser.
Sementara alat yang digunakan untuk meratakan, ekskavator belum ada. Alat itu baru dianggar pada tahun 2025 ini.
”Alatnya tidak layak, ini baru kita anggarkan lagi di tahun 2025,” terangnya.
Editor: Cholis Anwar