Berdasarkan pantauan ketiga desa tersebut tergenang mulai dari 20 hingga 40 sentimeter. Banjir ini dikaibatkan oleh sungai di sekitar lokasi meluap lantaran tingginya intensitas hujan dua hari terakhir.
Camat Mejobo Zaenuri mengatakan, banjir mulai terjadi pada Rabu (29/1/2025) malam. Peristiwa ini disebabkan oleh curah hujan yamg tinggi sehingga tiga sungai di Kecamatan Mejobo meluap hingga pemukiman warga.
”Sungai Pendo, Sungai Piji, dan Sungai Dawe yang melintasi wilayah Kecamatan Mejobo kondisinya penuh maksimal,” katanya kepada Murianews.com, Kamis (30/1/2025) siang.
Sungai Piji dan Dawe yang memiliki debit maksimal lalu membuat adanya limpasan. Sementara Sungai Pendo debitnya maksimal tapi airnya tidak melimpas.
Kini Sungai Piji yang melewati Desa Kesambi sudah surut. Sementara dua sungai lainnya masih dalam kondisi penuh.
Murianews, Kudus – Banjir melanda tiga desa di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Rabu-Kamis (29-30/1/2025). Ketiga desa tersebut yakni Desa Mejobo, Golantepus, dan Kesambi.
Berdasarkan pantauan ketiga desa tersebut tergenang mulai dari 20 hingga 40 sentimeter. Banjir ini dikaibatkan oleh sungai di sekitar lokasi meluap lantaran tingginya intensitas hujan dua hari terakhir.
Camat Mejobo Zaenuri mengatakan, banjir mulai terjadi pada Rabu (29/1/2025) malam. Peristiwa ini disebabkan oleh curah hujan yamg tinggi sehingga tiga sungai di Kecamatan Mejobo meluap hingga pemukiman warga.
”Sungai Pendo, Sungai Piji, dan Sungai Dawe yang melintasi wilayah Kecamatan Mejobo kondisinya penuh maksimal,” katanya kepada Murianews.com, Kamis (30/1/2025) siang.
Sungai Piji dan Dawe yang memiliki debit maksimal lalu membuat adanya limpasan. Sementara Sungai Pendo debitnya maksimal tapi airnya tidak melimpas.
Kini Sungai Piji yang melewati Desa Kesambi sudah surut. Sementara dua sungai lainnya masih dalam kondisi penuh.
”Sungai Piji sudah surut, sementara Sungai Dawe dan Pendo masih peres (penuh),” ujarnya.
Atasi Banjir dengan Pompa...
Hanya saja sisa limpasan air yang terjadi malam kemarin masih menggenang di RW 9. Saat ini daerah itu dilakukan pompanisasi untuk mengurangi debit air yang menggenang pemukiman warga.
”Masih ada sisa genangan akibat limpasan dari Jembatan 9 Desa Kesambi, kini masih kita pompa,” terangnya.
Pada Desa Mejobo, genangan banjir berada di sekitar Perempatan Mejobo, ketinggian air diperkirakan mencapai 20-40 sentimeter. Titik paling dalam berada di Jalan Utama warga.
Sementara di pemukiman hanya beberapa rumah yang tergenang. Ketinggian air yang masuk ke pemukiman warga tidak terlalu tinggi.
”Perempatan Mejobo ke segala arah ada genangan, ke utara paling dalam. Lalu di depan SMP 2 Mejobo juga ada genangan,” sebutnya.
Sementara di Desa Golantepus, banjir masih terjadi di RW 2. Beberapa rumah masih tergenang akibat limpasan dari Sungai Dawe.
”Di sebelah utara Balai Desa Golantepus itu agak rendah, jadi sisa limpasan masih tertahan di sana,” ungkapnya.
Editor: Supriyadi