Banjir, Warga Setrokalangan Kudus Terpaksa Gunakan Perahu
Muhamad Fatkhul Huda
Jumat, 31 Januari 2025 14:51:00
Murianews, Kudus – Warga Dukuh Karangturi RW 3, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu masih terdampak banjir sejak sepekan yang lalu.
Hingga hari ini Jumat (31/1/2025), aktivitas warga masih menggunakan perahu untuk menyeberangi banjir.
Pemilik perahu, Nur Sahid mengatakan, warga menggunakan perahu karena banjir masih menggenang setinggi 70 sentimeter. Jalan penghubung Dukuh Karangturi ke jalan raya tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor.
”Warga belum bisa melintas ke jalan raya, masih terputus aksesnya akibat banjir,” terangnya.
Terdapat dua perahu yang dapat digunakan oleh warga sekitar. Sahid menyatakan, ia membuat perahu dengan biaya sendiri menghabiskan kurang lebih Rp 5 juta dengan mesinnya.
Nur Sahid mengatakan, perahu itu ia buat memang untuk keperluan membantu warga. Beberapa warga yang ingin beraktivitas dapat menggunakan perahunya.
”Biasanya dari pelajar, pekerja, orang sakit yang membutuhkan perahu untuk melintasi banjir bisa menggunakan perahu ini,” jelasnya.
Ia tidak mematok tarif bagi siapa saja yang menggunakan perahunya. Hanya saja warga memberikan uang seikhlasnya untuk ganti bahan bakar.
Pelajar digratiskan...
Bagi pelajar yang menumpang perahunya tidak dikenakan biaya sama sekali. Para pelajar menggunakan perahu setiap pergi dan pulang sekolah.
”Kadang Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, seikhlasnya saja. Kalau pelajar gratis, yang penting mereka bisa sekolah,” ujarnya.
Dalam sekali perjalanan menggunakan perahu untuk menyeberangi banjir biasanya membutuhkan waktu lima menit. Karena keterbatasan unit, biasanya banyak warga yang sudah mengantre.
Selain mengangkut warga, perahu milik Nur Sahid juga digunakan untuk membawa logistik seperti gas elpiji, sayur-sayuran, dan kebutuhan lainnya.
”Mengirim logistik kebutuhan warga, karena aksesnya sulit kami kirim lewat perahu,” ungkapnya.
Sahid dan temannya yang mengemudikan perahu mulai menjalankan perahunya pada pukul 03.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Akan tetapi, apabila keadaan darurat pada waktu di luar itu maka ia dan rekan-rekannya siap melayani.
”Kalau ada yang sakit atau kejadian apa di tengah malam, kami siap untuk melayaninya,” ujarnya.
Editor: Supriyadi



