Meski demikian, Camat Mejobo, Moch Zaenuri mengimbau warga desa agar tetap siaga. Sebab, cuaca saat ini masih dalam kondisi yang kurang baik.
Imbauan itu tak hanya untuk warga Desa Kesambi saja, melainkan untuk seluruh warga di Kecamatan Mejobo.
Banjir di Desa Kesambi dikarenakan luapan air Sungai Piji menerobos melalui jembatan-jembatan yang lokasinya lebih rendah dari pada tanggul. Akan tetapi, saat ini kondisinya sudah surut.
Warga pun diminta tetap berhati-hati apabila ada kenaikan debit air lagi. Seluruh pihak sedang dalam kondisi siaga untuk memantau kondisi yang berlangsung.
”Kami kan punya alarm, jika air sudah berjarak 20 sentimeter dari batas tanggul maka alarm itu akan berbunyi. Nanti warga akan melakukan penutupan jembatan yang lebih kuat agar air tidak meluap ke pemukiman,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Banjir Kudus, Jawa Tengah yang melanda Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo mulai surut. Musibah itu diketahui terjadi Rabu (29/1/2025) malam.
Meski demikian, Camat Mejobo, Moch Zaenuri mengimbau warga desa agar tetap siaga. Sebab, cuaca saat ini masih dalam kondisi yang kurang baik.
Imbauan itu tak hanya untuk warga Desa Kesambi saja, melainkan untuk seluruh warga di Kecamatan Mejobo.
”Semoga tidak ada banjir susulan, tapi kami harus tetap siaga,” ungkapnya kepada Murianews.com, Kamis (30/1/2025) siang.
Banjir di Desa Kesambi dikarenakan luapan air Sungai Piji menerobos melalui jembatan-jembatan yang lokasinya lebih rendah dari pada tanggul. Akan tetapi, saat ini kondisinya sudah surut.
Warga pun diminta tetap berhati-hati apabila ada kenaikan debit air lagi. Seluruh pihak sedang dalam kondisi siaga untuk memantau kondisi yang berlangsung.
”Kami kan punya alarm, jika air sudah berjarak 20 sentimeter dari batas tanggul maka alarm itu akan berbunyi. Nanti warga akan melakukan penutupan jembatan yang lebih kuat agar air tidak meluap ke pemukiman,” ungkapnya.
Hanya Jembatan 1 Dibuka...
Sementara ini, hampir seluruh jembatan di Desa Kesambi ditutup warga. Hanya ada satu jembatan yang dibuka yakni Jembatan 1.
Jembatan 1 dibuka karena itu merupakan akses jalan utama bagi warga. Selain itu, Jembatan satu merupakan jembatan paling tinggi letaknya.
”Warga kalau keluar masuk lewat Jembatan 1, jadi warga harus muter untuk keluar pemukiman,” ujarnya.
Selain bersiaga, beberapa upaya dilakukan oleh warga dan pemerintah terkait. Pemerintah Desa Kesambi juga telah meminta bantuan karung dan tanah kepada pihak berwenang.
Karung dan tanah itu tentu saja untuk menutup jembatan dan tanggul yang berpotensi menjadi tempat limpasan air.
”Kami sudah mengajukan bantuan berupa karung dan tanah untuk menutup tanggul. Katanya sore ini sudah dikirim. Kalau sudah ada kita akan kerja bakti buat menutup area,” jelasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi