”Deflasi juga terjadi pada telur ayam ras, mobil, dan tomat dengan andil sebesar 0,03 persen. Terakhir telepon seluler juga menyumbang deflasi 0,01 persen,” jelasnya saat konferensi pers, Selasa (4/2/2025).
Disusul oleh cabai rawit yang juga menyumbang inflasi sebesar 0,13 persen. Lalu, tarif rumah sakit memberikan inflasi sebesar 0,09 persen.
”Beras dan minyak goreng juga menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen dan 0,03 persen,” sebutnya.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan deflasi yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah rumah tangga dengan andil sebesar 9,4 persen.
Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencatat adanya deflasi di bulan Januari 2025. Angka deflasi pada bulan Januari 2025 yakni 0,19 persen.
Statistisi Madya BPS Kudus Kusuma Agung Handaka mengutarakan, komoditas penyumbang deflasi paling besar adalah tarif listrik yang memiliki andil deflasi 0,93 persen.
”Deflasi juga terjadi pada telur ayam ras, mobil, dan tomat dengan andil sebesar 0,03 persen. Terakhir telepon seluler juga menyumbang deflasi 0,01 persen,” jelasnya saat konferensi pers, Selasa (4/2/2025).
Disamping itu ada beberapa komoditas yang menyumbang andil inflasi seperti cabai merah. Selama bulan Januari 2025, cabai merah memberikan andil inflasi sebanyak 0,17 persen.
Disusul oleh cabai rawit yang juga menyumbang inflasi sebesar 0,13 persen. Lalu, tarif rumah sakit memberikan inflasi sebesar 0,09 persen.
”Beras dan minyak goreng juga menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen dan 0,03 persen,” sebutnya.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan deflasi yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah rumah tangga dengan andil sebesar 9,4 persen.
Angka inflasi…
Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi terbesar adalah kesehatan dengan angka 2,49 persen. Perawatan diri juga menyumbang inflasi sebesar 0,49 persen.
”Pemberlakuan diskon tarif listrik oleh pemerintah memberikan andil deflasi yang cukup signifikan,” jelasnya.
Dalam hal deflasi, Kabupaten Kudus berada di posisi yang tidak terlalu dalam dibandingkan kabupaten lain. Secara month to month di Januari 2025, angka deflasi Kudus di angka 0,19 persen, lebih rendah dibangkan beberapa kabupaten lain.
Angka deflasi paling tinggi berada di Kota Semarang yang mengalami deflasi 0,69 persen. Disusul Purwokerto yang mengalami deflasi 0,54 persen, lalu Kota Tegal mengalami deflasi 0,49 persen.
”Angka ini masih moderat, kategori aman karena tidak terlalu tajam baik deflasi maupun inflasinya,” terangnya.
Editor: Supriyadi