Acara pembukaan di Taman Menara Kudus pukul 15.00 WIB itu disambut meriah masyarakat.
Berbagai atraksi seni turut memeriahkan acara, termasuk tarian dari sanggar seni Ciptaning Asri bertajuk dolan, sinau, jajan.
Tarian ini menggambarkan perjalanan para gadis desa dalam proses belajar, bermain, dan berjualan. Penampilan ini sesuai dengan esensi Dandangan sebagai tradisi masyarakat Kudus menyambut Ramadan.
Selepas pertunjukan seni, Pj Bupati Kudus secara resmi membuka Dandangan dengan simbolis menabuh rebana.
Dalam sambutannya, Herda Helmijaya mengungkapkan harapannya agar perayaan Dandangan tahun ini bisa lebih semarak dan menjadi momentum kebersamaan bagi masyarakat Kudus.
”Dandangan adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan. Selain sebagai bentuk perayaan menjelang Ramadan, ini juga menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi masyarakat, terutama para pedagang dan pelaku UMKM,” ujar Herda Helmijaya saat membuka acara, Rabu (19/2/2025) sore.
Murianews, Kudus – Tradisi Dandangan 2025 resmi dibuka oleh Pj Bupati Kudus Herda Helmijaya, Senin (19/2/2025).
Acara pembukaan di Taman Menara Kudus pukul 15.00 WIB itu disambut meriah masyarakat.
Berbagai atraksi seni turut memeriahkan acara, termasuk tarian dari sanggar seni Ciptaning Asri bertajuk dolan, sinau, jajan.
Tarian ini menggambarkan perjalanan para gadis desa dalam proses belajar, bermain, dan berjualan. Penampilan ini sesuai dengan esensi Dandangan sebagai tradisi masyarakat Kudus menyambut Ramadan.
Selepas pertunjukan seni, Pj Bupati Kudus secara resmi membuka Dandangan dengan simbolis menabuh rebana.
Dalam sambutannya, Herda Helmijaya mengungkapkan harapannya agar perayaan Dandangan tahun ini bisa lebih semarak dan menjadi momentum kebersamaan bagi masyarakat Kudus.
”Dandangan adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan. Selain sebagai bentuk perayaan menjelang Ramadan, ini juga menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi masyarakat, terutama para pedagang dan pelaku UMKM,” ujar Herda Helmijaya saat membuka acara, Rabu (19/2/2025) sore.
Lebih lanjut, ia berharap, Dandangan tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata budaya yang menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Beragam Dagangan Dijajakan...
Dengan beragam pedagang yang menjajakan aneka kuliner khas dan produk lokal, Dandangan juga berperan sebagai penggerak perekonomian daerah.
”Dandangan ini sudah menjadi warisan budaya tak benda. Dengan digelarnya acara ini tentu sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Sunan Kudus waktu itu. Masyarakat Kudus dapat memeriahkannya sehingga saat puasa bisa fokus beribadah, tidak terpaku pada perekonomian,” ujarnya.
Dandangan kali ini diikuti oleh 450 tenda meliputi 380 tenda pedagang Kudus dan sisanya dari luar Kudus. Sementara itu, terdapat pula pedagang lesehan sekitar 400 lapak. Acara ini dibayai oleh APBD Kudus senilai Rp 108 juta.
Editor: Zulkifli Fahmi