Pedagang berharap kondisi pasar segera stabil agar harga kembali normal dan daya beli masyarakat tidak terganggu.
”Pendapatan memang sedikit menurun tidak seperti biasanya atau tahun sebelumnya. Pelanggan yang biasanya ke sini juga agak jarang, beberapa punya warung makan itu pada tutup sekarang karena gasnya sulit, jadi gas elpiji juga berpengaruh,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Harga cabai dan bawang di Pasar Bitingan Kudus, Jawa Tengah mengalami kenaikan sepekan terakhir jelang Ramadan 2025.
Kenaikan itu bahkan diperkirakan akan terjadi hingga Lebaran nanti. Bahkan, harga kedua komoditas itu berpotensi kembali naik setelah Idulfitri.
Salah satu pedagang Pasar Bitingan, Arum Rikno Ambarwati mengungkapkan, kenaikan harga paling terasa pada cabai merah keriting.
Harga cabai merah keriting melonjak dari Rp 25 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai setan atau rawit merah yang sebelumnya dijual Rp 70 ribu kini menyentuh angka Rp 80 hingga Rp 90 ribu per kilogram.
”Sudah sekitar seminggu ini harga naik, cabai merah kriting dari Rp 25 ribu menjadi Rp 40 ribu (per kg). Kalau harga cabai rawit justru mengalami penurunan dari Rp 30 ribu menjadi Rp 23 ribu per kilogram,” ujarnya kepada Murianews.com, Selasa (25/2/2025).
Harga bawang merah juga naik sejak tiga hari terakhir, yakni dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu per kg. Begitu juga bawang putih yang naik dari Rp 38 ribu menjadi Rp 41 ribu per kilogram.
Menurut Arum, kenaikan harga itu wajar saja mengingat sudah mendekati Ramadan. Ia memperkirakan bahwa harga-harga ini akan bertahan di level tinggi hingga Lebaran dan bisa kembali naik menjelang serta setelah hari raya.
”Kalau mendekati Lebaran biasanya harga naik lagi, apalagi kalau stoknya sedikit,” tambahnya.
Daya Beli Masyarakat...
Kenaikan harga bahan pokok ini tentu berdampak pada daya beli masyarakat. Banyak pembeli yang mulai mengurangi jumlah belanjaan mereka.
Pedagang berharap kondisi pasar segera stabil agar harga kembali normal dan daya beli masyarakat tidak terganggu.
”Pendapatan memang sedikit menurun tidak seperti biasanya atau tahun sebelumnya. Pelanggan yang biasanya ke sini juga agak jarang, beberapa punya warung makan itu pada tutup sekarang karena gasnya sulit, jadi gas elpiji juga berpengaruh,” ungkapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi