Senin, 14 Juli 2025

Murianews, Kudus – Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras di Kabupaten Kudus sebanyak 10.000 ton setara beras pada tahun ini. Hingga saat ini, realisasi penyerapan telah mencapai 1.000 ton atau sekitar 10 persen dari target yang ditetapkan.

Pimpinan Cabang Perum Bulog Pati Nur Hardiansyah mengatakan, untuk memenuhi target tersebut, Bulog akan mengintensifkan penyerapan pada Maret dan April, bertepatan dengan masa panen raya di Kudus.

”Kami akan memaksimalkan penyerapan pada bulan Maret dan April. Sesuai dengan pola panen, di mana ada panen, kami akan bergerak melakukan pembelian gabah dari petani. Kami mendapatkan laporan dari lapangan dan langsung memprosesnya,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).

Bulog tetap membuka dua skema penyerapan, yakni dalam bentuk gabah maupun beras. Untuk beras yang diserap, kualitasnya harus memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah, antara lain tingkat broken (beras patah) maksimal 25 persen, kadar air maksimal 14 persen, kandungan menir maksimal 2 persen, serta derajat sosoh 95 persen.

Sementara untuk gabah, Bulog menerima dengan kualitas apa pun. Namun, setelah diolah harus menghasilkan beras yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Harga pembelian gabah oleh Bulog ditetapkan minimal Rp 6.500 per kilogram. Ia menekankan, apabila pihak lain ingin membeli lebih dari harga itu diperkenankan saja.

”Yang jelas, tidak boleh di bawah harga tersebut agar petani tetap mendapatkan keuntungan yang layak,” tambahnya.

Saat ini Kabupaten Kudus memasuki panen raya masa tanam 1. Berbagai wilayah seperti Kecamatan Kaliwungu, Gebog, Mejobo, Undaan, Jekulo. Tentunya dengan adanya panen raya ini banyak beras yang terserap Bulog sehingga bisa mendongkrak kesejahteraan petani.

 Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Terpopuler