Rabu, 19 November 2025

Selain perizinan, Rondy juga menyoroti persoalan tingginya biaya operasional akibat harga BBM. Untuk mengoperasikan speedboat, diperlukan BBM yang pengadaannya agak rumit.

”Kami masih membeli BBM eceran dalam bentuk galonan, harganya jelas lebih mahal. Padahal ini wisata berbasis air, kebutuhan bahan bakar untuk speedboat sangat tinggi,” jelasnya.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Rondy mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan ke sejumlah pejabat. Sehingga apa yang menjadi kendala bisa didapatkan solusi, untuk mengembangkan wisata speedboat di Logung lebih baik lagi.

”Saya sudah merapat ke Bupati dan Wakil Gubernur. Alhamdulillah, respon mereka bagus. Sekarang tinggal bagaimana kita melangkah ke tahap selanjutnya,” tuturnya.

Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, baik di tingkat daerah maupun provinsi, untuk mendukung pengembangan potensi wisata air di Bendung Logung. Khususnya wisata speedboat yang saat ini sudah mulai menarik banyak minat dari masyarakat.

”Target mendapatkan izin memang belum bisa dipastikan kapan, tapi kami terus mencari trobosan-trobosan agar semua bisa berjalan sesuai harapan,” pungkas Rondy.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler