Murianews, Kudus – Bukan cuma manusia saja yang merayakan Idulfitri dengan bermaaf-maafan atau kumpul dengan sanak saudara dan keluarga besar saat momen hari raya atau yang biasa disebut dengan halalbihalal. Nyatanya, kambing-kambing di Kudus, Jawa Tengah ini juga merayakan Idulfitri dengan halalbihalal!

Tentunya, mereka tidak datang sendiri ke lokasi acara halalbihalal kambing. Namun dibawa oleh para pemiliknya yang tergabung di dalam Komunitas Peternak Kambing Kudus (Kopiku).

Acara halalbihalal Kopiku sekaligus pameran ternak ini diagendakan di Lapangan Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Minggu (27/4/2025).

Selain menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi ajang memperkenalkan ternak-ternak kambing dan domba terbaik milik para peternak kepada masyarakat luas.

Ada 50 peternak dari berbagai  wilayah di Kudus turut meramaikan acara ini. Mereka membawa kambing dan domba unggulan. Mulai dari jenis Kambing Etawa Kaligesing, Etawa Senduro, hingga domba Dorper, Awassi, Merino, dan Dombosan.

Tidak sekadar dipamerkan, hewan-hewan ternak ini diperkenalkan untuk menunjukkan potensi dan keunikan masing-masing jenis kepada masyarakat. Menariknya, tidak ada perlombaan dalam kegiatan ini, melainkan murni untuk edukasi dan apresiasi terhadap dunia peternakan lokal.

Pembina Kopiku sekaligus Owner Kaligelis Farm Rawan Nur Sulistiono menjelaskan, acara ini bertujuan mempererat silaturahmi antarpeternak sekaligus membangun komunikasi yang lebih baik antar komunitas.

Hiburan baru...  

”Kami ingin para peternak di Kudus saling mengenal, berkomunikasi, dan mendukung satu sama lain. Ini bagian dari upaya kami mengembangkan dunia peternakan lokal agar makin maju,” ujar Rawan, Minggu (27/4/2025).

Acara ini tidak hanya menarik perhatian para peternak, tetapi juga menjadi hiburan bagi masyarakat umum, dari anak-anak hingga orang tua.

Warga yang datang pun tampak antusias melihat langsung berbagai jenis kambing dan domba berkualitas, yang mungkin selama ini hanya mereka lihat lewat media.

”Ini sangat langka di Kudus, masyarakat bisa melihat jenis-jenis unggul, mengenal karakteristiknya, bahkan memahami potensi ekonominya. Pada kesempatan kali ini yang sekitar 60 ekor kambing dan domba di pamerkan,” imbuh Rawan.

Selain pameran, Kopiku juga berencana rutin mengadakan kegiatan serupa di masa depan, untuk terus mempererat jaringan antarpeternak sekaligus mengedukasi masyarakat tentang dunia peternakan modern berbasis kearifan lokal.

”Kami berharap event semacam ini bisa berkelanjutan. Semakin sering bertemu, semakin kuat solidaritas dan kolaborasi di antara kita,” tutup Rawan.

Editor: Anggara Jiwandhana