Dengan adanya program ini, UMK berharap dapat memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi yang inklusif dan berkualitas, sekaligus berkontribusi dalam mempererat hubungan antarbangsa melalui pendidikan.
Murianews, Kudus — Universitas Muria Kudus (UMK) akan segera kedatangan mahasiswa luar negeri di tahun 2025 mendatang. Sebanyak 15 kuota beasiswa telah disiapkan untuk mahasiswa dari berbagai negara, yakni Madagaskar, Oman, Thailand, Timor Leste, Pakistan, dan Kazakhstan.
Kepala UPT Penerimaan Mahasiswa Baru atau PMB UMK Ristiyani mengungkapkan, program ini menjadi langkah besar UMK untuk memperluas jejaring internasional dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
”Program penerimaan mahasiswa asing ini merupakan bagian dari upaya UMK untuk menginternasionalisasi kampus. Kami ingin memperkaya suasana akademik dengan keberagaman budaya dan pengalaman,” kata Ristiyani.
Program beasiswa ini mendapat sambutan luar biasa. Hingga kini, tercatat sudah lebih dari 350 calon mahasiswa dari berbagai negara yang mendaftar. Namun, dengan kuota terbatas, UMK akan melakukan seleksi ketat melalui tahapan administrasi dan wawancara.
”Antusiasme pendaftar luar biasa. Namun, seleksi tetap harus dilakukan untuk memastikan calon mahasiswa benar-benar siap dan memenuhi kriteria yang sudah ditentukan,” tambahnya.
Proses seleksi administrasi akan dilakukan dengan mengharuskan calon mahasiswa menyerahkan beberapa dokumen penting, yakni paspor, rekomendasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), ijazah pendidikan terakhir, surat bebas kelakuan baik dari instansi berwenang, serta surat keterangan kesehatan.
Menurut Ristiyani, tes wawancara akan menjadi bagian penting dari proses seleksi. Melalui wawancara, UMK ingin menilai kemampuan komunikasi, kesiapan akademik, serta motivasi para calon mahasiswa untuk belajar di Indonesia.
Perkuat posisi...
”Melalui wawancara, kami ingin memastikan bahwa para mahasiswa tidak hanya memenuhi syarat administrasi, tapi juga memiliki semangat dan kesiapan untuk belajar dan beradaptasi di lingkungan UMK,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, UMK berharap dapat memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi yang inklusif dan berkualitas, sekaligus berkontribusi dalam mempererat hubungan antarbangsa melalui pendidikan.
Editor: Anggara Jiwandhana