”Dengan cuaca yang mendukung dan bantuan dari pemerintah, seperti subsidi pupuk dan sarana produksi pertanian, kami sangat optimis target tahun ini bisa tercapai,” tambahnya.
”Kita pastikan petani tidak dirugikan. Harga kita sesuai dengan ketetapan pemerintah, dan pembayaran dilakukan tepat waktu, harga gabah Rp 6,5 ribu sedangkan beras Rp 12 ribu,” tegasnya.
Bulog mengimbau petani dan penggilingan untuk tidak ragu bermitra, karena kebutuhan cadangan pangan pemerintah masih tinggi dan sangat bergantung pada kontribusi lokal.
Murianews, Kudus – Para petani di Kudus, Jawa Tengah, bisa bersiap-siap karena Bulog Pati akan segera menyerap hasil panen baik berupa gabah dan beras saat panen pada musim tanam ini hingga musim tanam tiga atau MT 3.
Itu dikarenakan hingga akhir April 2025, serapan gabah dan beras oleh Bulog Cabang Pati di wilayah Kudus baru mencapai sekitar 30 persen dari target tahunan. Sehingga Bulog Pati di wilayah Kudus akan segera melakukan jemput bola.
Untuk capaian beras sendiri serapannya sekitar 2.600 ton dari total target serapan yang mencapai 10.000 ton beras. Sementara untuk gabah serapannya tercatat mencapai 550 ton.
”Memang masih di angka 30 persen, tapi proses serapan masih terus berjalan. Ini masih berlangsung masa tanam (MT) dan nanti di MT 3 kita optimis bisa penuhi target 100 persen,” Pimpinan Bulog Cabang Pati Nur Hardiansyah, Selasa (29/4/2025)
Untuk meningkatkan serapan, Bulog menerapkan strategi jemput bola dengan langsung turun ke lapangan. Tim dari Bulog secara aktif menyambangi para petani di sawah untuk menyerap gabah yang baru dipanen.
”Kita langsung jemput ke sawah. Tim Bulog turun ke lapangan, bekerja sama dengan petani dan mitra penggilingan, agar gabah bisa segera kita serap sebelum masuk ke pasar bebas,” jelas Nur.
Ia juga menyebutkan bahwa cuaca yang cukup bersahabat tahun ini serta dukungan dari berbagai program bantuan pemerintah menjadi faktor penting yang dapat mendorong percepatan realisasi target.
Bantuan pemerintah...
”Dengan cuaca yang mendukung dan bantuan dari pemerintah, seperti subsidi pupuk dan sarana produksi pertanian, kami sangat optimis target tahun ini bisa tercapai,” tambahnya.
Menurut Nur, sebagiam hasil panen petani di Kudus juga masih ada yang diserap oleh tengkulak. Ia memastikan bahwa Bulog tetap memberikan harga sesuai ketentuan pemerintah dengan jaminan pembelian yang cepat dan pasti.
”Kita pastikan petani tidak dirugikan. Harga kita sesuai dengan ketetapan pemerintah, dan pembayaran dilakukan tepat waktu, harga gabah Rp 6,5 ribu sedangkan beras Rp 12 ribu,” tegasnya.
Bulog mengimbau petani dan penggilingan untuk tidak ragu bermitra, karena kebutuhan cadangan pangan pemerintah masih tinggi dan sangat bergantung pada kontribusi lokal.
Editor: Anggara Jiwandhana
