Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Desa Wisata Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, kembali menggelar Japan Festival pada 10-12 Mei 2025 mendatang.

Festival yang digelar tiga hari ini menargetkan 1.000 pengunjung untuk menyelami perpaduan unik antara budaya tradisional, edukasi, dan pelestarian lingkungan desa.

Ketua Pengelola Desa Wisata Japan Mutohhar mengatakan, festival ini sudah pernah digelar pada tahun 2021.

Namun pada tahun ini akan lebih luas lagi cakupan kegiatannya dengam mengusung tema Diversity in Harmony: Sustainable Villages for a Better Future. 

”Japan Festival tahun ini tidak hanya menampilkan hiburan, tapi juga membawa misi edukasi dan pelestarian. Kami ingin masyarakat terlibat secara aktif dalam pembangunan desa yang berkelanjutan,” ujar Mutohhar, Kamis (1/5/2025).

“Japan Festival tahun ini tidak hanya menampilkan hiburan, tapi juga membawa misi edukasi dan pelestarian. Kami ingin masyarakat terlibat secara aktif dalam pembangunan desa yang berkelanjutan,” ujar Mutohhar pada Kamis (1/5/2025).

Berbagai rangkaian kegiatan menarik akan memeriahkan festival yang berlokasi di Halaman Balaidesa Japan dan Guyangan Camping Ground.

Pengunjung dapat menikmati Festival Kuliner Tempo Doeloe yang menghadirkan cita rasa tradisional penuh nostalgia, serta Festival Gedhangan yang memamerkan potensi lokal pisang dan berbagai olahannya.

Dolanan Tradisional...

Selain itu, festival juga akan menghadirkan Atraksi Mbalik Cilik sebagai upaya pelestarian dolanan (permainan) tradisional anak-anak, serta Atraksi Budaya berupa tarian desa, musik, dan pertunjukan khas daerah.

Tak ketinggalan, Macak Muria akan menampilkan kegiatan konservasi alam yang melibatkan enam desa di lereng Muria dan Patiayam.

Aspek edukasi dan pelestarian juga menjadi fokus utama melalui Workshop Kebencanaan yang memberikan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi dan mempererat tali kebersamaan, panitia Japan Festival 2025 juga menyediakan 1.000 cangkir kopi gratis bagi para pengunjung.

Festival ini merupakan hasil kolaborasi yang solid dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Pokdarwis Paridjoto, Bumdes Japan, Desatana Japan, serta lima desa di lereng Muria dan Patiayam.

”Kolaborasi ini penting agar pembangunan tidak bersifat sektoral, melainkan terintegrasi dari berbagai pihak. Harapan kami, festival ini menjadi titik tolak kebangkitan desa wisata berbasis budaya dan lingkungan,” lanjut Mutohhar.

Pihak penyelenggara mengajak seluruh masyarakat untuk hadir, menikmati, dan menjadi bagian dari perjalanan Desa Japan menuju masa depan yang lebih inklusif dan harmonis melalui gelaran Japan Festival 2025 ini.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler