Ceramah yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu berlangsung santai namun serat makna. Gus Baha mengajak jamaah untuk selalu optimis dalam beragama, mengingatkan bahwa Islam bukan agama yang menakutkan, tapi membahagiakan.
”Ngaji itu dapat pahala, ramai-ramai, santai. Nikmat kan?” pungkasnya disambut senyum dan anggukan para jamaah.
Pengajian ini menjadi salah satu kegiatan rutin di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus yang selalu menarik perhatian masyarakat luas, tidak hanya dari Kudus tapi juga dari daerah sekitar seperti Pati, Jepara, dan Demak.
Antusiasme masyarakat begitu besar, hingga sebagian jamaah terpaksa menggelar tikar di halaman masjid karena area dalam sudah dipenuhi jamaah.
Murianews, Kudus – Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus menggelar pengajian yang menghadirkan ulama kharismatik asal Rembang KH Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha pada Jumat (2/5/2025) di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.
Dalam tausiahnya, Gus Baha menyampaikan Islam adalah agama yang diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki harapan, bukan bagi mereka yang putus asa.
”Sebaik ini Allah. Islam adalah agama bagi orang yang punya harapan,” ujarnya saat memberikan ceramah, Jumat (2/5/2025).
Gus Baha menekankan manusia tidak bisa terhindarkan dari salah dan keliru setiap saat. Akan tetapi Allah justru selalu membuka pintu ampunan yang luas bagi hamba-Nya yang berbuat salah.

”Potensi salah itu tinggi, tapi Allah sudah siapkan pengampunan. Seakan-akan Allah menakdirkan kita untuk punya salah, tapi kasih sayang-Nya selalu lebih luas,” ungkapnya.
Menurut Gus Baha, umat Islam masa kini sering kali keliru dalam memahami agama dengan terlalu fokus pada ancaman dan sanksi.
Padahal, umat terdahulu mendapatkan sanksi langsung, sementara umat sekarang diajarkan untuk menjauhi sanksi lewat nasihat dan pengampunan.
”Janji Allah itu, setiap salah diampuni, rahmatnya juga besar bagi kita. Kalau kita goblok, tapi bisa tidak dapat uang Rp 1 M? Bisa kalau dikasih orang, anggap saja hubungan kita dengan Allah seperti itu, kita itu goblok tapi Allah selalu memberi, itu bentuk kasih sayang Allah. Saya boleh tidak pantas mendapatkan rahmat, tapi rahmat Allah layak sampai kepada saya,” tambahnya.
Serat Makna...
Ceramah yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu berlangsung santai namun serat makna. Gus Baha mengajak jamaah untuk selalu optimis dalam beragama, mengingatkan bahwa Islam bukan agama yang menakutkan, tapi membahagiakan.
”Ngaji itu dapat pahala, ramai-ramai, santai. Nikmat kan?” pungkasnya disambut senyum dan anggukan para jamaah.
Pengajian ini menjadi salah satu kegiatan rutin di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus yang selalu menarik perhatian masyarakat luas, tidak hanya dari Kudus tapi juga dari daerah sekitar seperti Pati, Jepara, dan Demak.
Antusiasme masyarakat begitu besar, hingga sebagian jamaah terpaksa menggelar tikar di halaman masjid karena area dalam sudah dipenuhi jamaah.
Editor: Supriyadi