Berdasarkan data BPS, inflasi di Kudus tercatat sebesar 1,63 persen secara month-to-month (mtm) atau 2,27 persen secara year-on-year (yoy).
Statistisi Ahli Madya BPS Kudus, Kusuma Agung menyebutkan, pelengeluaran seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 1,35 persen.
Selain tarif listrik, komoditas lain yang turut menyumbang inflasi di Kudus antara lain emas perhiasan 0,10 persen, kelapa 0,06 persen, mobil 0,05 persen, dan nasi dengan lauk 0,05 persen.
Meski demikian, sejumlah komoditas juga tercatat memberikan andil terhadap deflasi, antara lain cabai rawit dengan kontribusi sebesar 0,09 persen, beras dan telur ayam ras masing-masing 0,06 persen, serta bensin 0,03 persen;dan daging ayam ras 0,02 persen.
”Ini menunjukkan adanya tekanan harga dari sisi energi dan bahan pokok yang masih fluktuatif,” tambahnya.
Murianews, Kudus – Tarif Listrik menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada April 2025 ini.
Berdasarkan data BPS, inflasi di Kudus tercatat sebesar 1,63 persen secara month-to-month (mtm) atau 2,27 persen secara year-on-year (yoy).
Statistisi Ahli Madya BPS Kudus, Kusuma Agung menyebutkan, pelengeluaran seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 1,35 persen.
”Penyumbang utama inflasi bulan ini berasal dari tarif listrik, menyumbang andil sebesar 1,37 persen,” jelasnya, Senin (5/5/2025).
Selain tarif listrik, komoditas lain yang turut menyumbang inflasi di Kudus antara lain emas perhiasan 0,10 persen, kelapa 0,06 persen, mobil 0,05 persen, dan nasi dengan lauk 0,05 persen.
Meski demikian, sejumlah komoditas juga tercatat memberikan andil terhadap deflasi, antara lain cabai rawit dengan kontribusi sebesar 0,09 persen, beras dan telur ayam ras masing-masing 0,06 persen, serta bensin 0,03 persen;dan daging ayam ras 0,02 persen.
”Ini menunjukkan adanya tekanan harga dari sisi energi dan bahan pokok yang masih fluktuatif,” tambahnya.
Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kudus tercatat sebesar 108,9 persen, yang menunjukkan adanya peningkatan harga secara umum dibandingkan bulan sebelumnya.
Tertinggi di Jateng...
Angka ini menjadikan Kudus sebagai kabupaten dengan inflasi tertinggi di Jawa Tengah bersama Kabupaten Rembang.
Sementara itu, Kabupaten Cilacap menjadi wilayah dengan inflasi terendah di Jawa Tengah pada April 2025 dengan angka 1,04 persen.
Ia berharap, pihak-pihak terkait dapat segera melakukan langkah pengendalian harga, terutama pada sektor energi dan bahan pokok agar inflasi tidak terus melonjak di bulan-bulan berikutnya.
Editor: Zulkifli Fahmi