Sering Dikeluhkan Jalan Agil Kusumadya Kudus Baru Bisa Diperbaiki 2026

Murianews, Kudus – Pemkab Kudus, Jawa Tengah, terus berupaya mendorong perbaikan ruas Jalan Agil Kusumadya yang terbentang mulai Terminal Kudus hingga Tugu Jalan Ahmad Yani.

Ruas jalan ini memang sering yang dikeluhkan warga Kudus karena jalannya yang rusak. Padahal ini merupakan akses utama menuju Kudus kota apabila dari arah Demak.

Jalan strategis sepanjang 3,5 kilometer ini diperkirakan memerlukan anggaran di atas Rp 25 miliar untuk bisa diperbaiki secara menyeluruh, mengingat beban lalu lintas yang tinggi dan kerusakan yang terjadi di sejumlah titik, terutama di persimpangan lampu merah.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo mengungkapkan, beban kendaraan di setiap titik pemberhentian lampu merah sangat tinggi.

Oleh karena itu, perbaikan direncanakan menggunakan kombinasi material AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) dan beton di beberapa titik strategis.

”Setiap lampu merah menjadi titik tekanan kendaraan paling berat, jadi diperlukan konstruksi beton di area pemberhentian. Selebihnya kami usulkan pakai mix AC-WC agar efisien dan tahan lama,” jelas Harry, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, ruas jalan Agil Kusumadya sebelumnya merupakan tanggung jawab pusat, namun kini telah diserahkan ke pemkab untuk pemeliharaan.

Usulkan bantuan... 

Meski demikian, Pemkab Kudus tetap mengusulkan dukungan dana melalui berbagai jalur, termasuk APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), hingga skema Instruksi Presiden (Inpres) 2026.

”Tahun lalu kami sudah usulkan melalui Inpres dan sempat hampir disetujui dengan nilai Rp 17,5 miliar. Jika itu disetujui, maka bisa kami garap full AC-WC tanpa campuran beton,” ujar Harry.

Sayangnya, dalam penyesuaian akhir, Inpres tersebut hanya mengakomodasi perbaikan Jembatan Karangsambung, sehingga usulan Jalan Agil Kusumadya belum terealisasi.

Ia menambahkan, Pemkab akan kembali mengusulkan perbaikan Jalan Agil Kusumadya kepada pemerintah pusat agar bisa dikerjakan pada 2026.

”Ini salah satu ruas utama kota yang sangat vital, sehingga perlu penanganan menyeluruh, bukan tambal-sulam. Namun untuk saat ini memang kami baru bisa melakukan tambal sulam,” tegasnya.

Editor: Anggara Jiwandhana