”Dengan teknologi ini dan sinergi dengan sektor swasta, kami berharap persoalan sampah yang selama ini membebani TPA Tanjungrejo bisa berkurang signifikan,” jelasnya.
Pihaknya juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah. Menurutnya, pemilahan sampah yang baik akan sangat membantu proses pengolahan di TPA.
”Kami mengajak masyarakat Kudus untuk lebih sadar dan aktif memilah sampah. Karena pengelolaan tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan bersama,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Persoalan sampah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah telah menjadi persoalan. Pemkab Kudus pun mengupayakan langkah strategis untuk penanganannya.
Salah satunya yakni pengembangan pengelolaan sampah berbasis teknologi dengan menggandeng perusahaan semen. Sampah yang diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) tersebut nantinya akan ditampung perusahaan semen sebagai bahan bakar alternatif.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Abdul Halil mengatakan, Kerjasama itu masih dalam tahap finalisasi.
Berdasarkan catatan, saat ini produksi sampah harian di Kabupaten Kudus telah mencapai sekitar 175 ton yang ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo.
”Kami akan segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan semen setelah mereka melakukan audiensi dengan Bupati Kudus,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, kerja sama itu sangat penting karena akan menjadi dasar pengajuan bantuan ke Kementerian PUPR guna pengembangan teknologi pengolahan sampah berkelanjutan.
Halil mengungkapkan, saat ini Pembangunan fisik fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF telah mencapai 60 persen. Ketika nantinya berjalan sesuai harapan, fasilitas itu mampu memreduksi 20–30 ton sampah per hari.
Dalam penanganan sampah sendiri, Pemkab Kudus sudah berkolaborasi dengan perusahaan swasta lokal untuk mengolah sampah organik dan anorganik.
Kolaborasi Antarlini
Kolaborasi antarlini ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah hingga 50–60 ton per hari.
”Dengan teknologi ini dan sinergi dengan sektor swasta, kami berharap persoalan sampah yang selama ini membebani TPA Tanjungrejo bisa berkurang signifikan,” jelasnya.
Pihaknya juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah. Menurutnya, pemilahan sampah yang baik akan sangat membantu proses pengolahan di TPA.
”Kami mengajak masyarakat Kudus untuk lebih sadar dan aktif memilah sampah. Karena pengelolaan tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan bersama,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah kolaboratif dan dukungan teknologi, Pemkab Kudus optimistis pengelolaan sampah di wilayahnya akan menjadi lebih tertata dan berkelanjutan.
Editor: Zulkifli Fahmi