Sapi jantan jenis simental tersebut merupakan hasil ternak Sokhib, seorang peternak sapi asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Sejak dipelihara, sapi ini sudah mencapai bobot lebih dari 1 ton.
Sokhib menuturkan, sapi itu pertama kali dibelinya saat berusia 2,5 tahun dengan bobot sekitar 53 kuintal. Setelah dirawat selama 1,5 tahun, bobot sapi meningkat signifikan menjadi 1,073 ton.
”Saya beri nama Joyo Slamet karena harapannya membawa keberkahan dan keselamatan,” ujar Sokhib saat ditemui di kandang Sapi Joyo Slamet, Kamis (5/6/2025).
Perawatan terhadap sapi Joyo Slamet dilakukan dengan sangat telaten. Sapi diberi makan empat kali sehari dengan pakan berkualitas. Terdiri dari daun jagung muda dua kali, serta campuran ampas tahu, konsentrat, dedak, mineral, dan garam dua kali sehari.
Murianews, Kudus – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menyerahkan bantuan hewan kurban ke berbagai daerah, termasuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Tahun ini, sapi kurban dari Presiden untuk warga Kudus diberi nama unik oleh sang peternak yang merawatnya. Sapi itu diberi nama Joyo Slamet, yang berarti kejayaan dan keselamatan.
Sapi jantan jenis simental tersebut merupakan hasil ternak Sokhib, seorang peternak sapi asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Sejak dipelihara, sapi ini sudah mencapai bobot lebih dari 1 ton.
Sokhib menuturkan, sapi itu pertama kali dibelinya saat berusia 2,5 tahun dengan bobot sekitar 53 kuintal. Setelah dirawat selama 1,5 tahun, bobot sapi meningkat signifikan menjadi 1,073 ton.
”Saya beri nama Joyo Slamet karena harapannya membawa keberkahan dan keselamatan,” ujar Sokhib saat ditemui di kandang Sapi Joyo Slamet, Kamis (5/6/2025).
Perawatan terhadap sapi Joyo Slamet dilakukan dengan sangat telaten. Sapi diberi makan empat kali sehari dengan pakan berkualitas. Terdiri dari daun jagung muda dua kali, serta campuran ampas tahu, konsentrat, dedak, mineral, dan garam dua kali sehari.
Perawatan Joyo Slamet...
Selain itu, Joyo Slamet dimandikan dua kali sehari agar tetap bersih dan sehat. Sehingga tampilannya sangat menarik sebagai hewan kurban. Terlebih lagi bobotnya yang luar biasa saat ini.
”Untuk kesehatannya, dua kali sebulan rutin diperiksa dokter hewan. Dikasih vitamin dan pengobatan cacing juga,” jelasnya.
Sokhib mengaku bangga karena sapi ternaknya yang diraawatnya terpilih menjadi hewan kurban Presiden. Joyo Slamet dibeli setelah tim dari Presiden memilih berbagai sapi berkualitas yang ada di Kabupaten Kudus.
”Terima kasih Pak Prabowo. Kami para peternak merasa senang dan dihargai karena sapi kami dibeli Presiden untuk kurban di Kudus,” ucapnya.
Sapi Joyo Slamet merupakan yang terbesar di Kudus tahun ini. Pemotongan sapi ini akan dilakukan pada hari Sabtu (10 Zulhijah 1446 H) di Rumah Potong Hewan (RPH) Kudus.
Daging dari Joyo Slamet akan didistribusikan kepada warga Kudus yang membutuhkan. Itu meliputi mereka yang berada di pondok pesantren dan panti asuhan, melalui koordinasi dengan bagian Kesra Pemerintah Kabupaten Kudus.
Editor: Budi Santoso