Sementara terkait adanya air rembesan di kawasan Bendungan Logung, berdasarkan analisanya, air yang keluar karena aktivitas galian C bukan air yang bersumber dari Bendungan Logung. Air tersebut merupakan matai air yang muncul karena pengerukan galian C.
Mohammad menyampaikan, saat ini tim pengelola bendungan masih terus melakukan kajian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian dan kondisi bendungan nanti akan diteruskan lagi.
Murianews, Kudus – Viral di media sosial video yang memperlihatkan aktivitas galian C di dekat Bendungan Logung, Kudus, Jawa Tengah. Dikhawatirkan aktivitas itu dapat mengancam Bendungan Logung bocor.
Beberapa sumber bahkan menyebut jika sudah terjadi rembesan air dari Bendungan Logung di wilayah pengerukan Galian C.
Meski begitu, PPNS SDA BBWS Pemali Juana Muhammad mengatakan, saat ini beberapa titik di Bendung Logung yang berdekatan dengan galian C itu masih dipantau dan dikaji.
”Kondisi bendungan seperti apa masih dikaji,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (23/6/2025).
Lebih lanjut, ia menyatakan, selama ini pemantauan instrumen bendungan Logung sudah dilakukan. Hasil pemantauan itu tidak menunjukkan adanya persoalan di Bendungan Logung akibat galian C di sekitarnya.
Pembacaan instrumen yang dilakukan oleh tim di lapangan masih dinilai aman. Beberapa titik alat yang dicek tidak memberikan sinyal berbahaya.
”Alat rembesan yang ada di sana saat dicek juga tidak ada persoalan,” ungkapnya.
Air rembesan...
Sementara terkait adanya air rembesan di kawasan Bendungan Logung, berdasarkan analisanya, air yang keluar karena aktivitas galian C bukan air yang bersumber dari Bendungan Logung. Air tersebut merupakan matai air yang muncul karena pengerukan galian C.
Mohammad menyampaikan, saat ini tim pengelola bendungan masih terus melakukan kajian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian dan kondisi bendungan nanti akan diteruskan lagi.
”Masih terus dikaji. Informasinya dari DPRD Kudus besok atau lusa akan ke bendungan untuk mengecek kondisinya. Nanti saya kasih informasi lagi kalau sudah ada kelanjutannya,” terangnya.
Editor: Anggara Jiwandhana
