”Nanti mereka (yang hari ini sudah sekolah reguler) akan ditarik ke Sekolah Rakyat. Pihak keluarga sudah sepakat,” ujar Edy.
Penarikan siswa itu dimungkinkan akan menjadi masalah baru. Sebab secara otomatis, jumlah siswa di sekolah itu akan berkurang.
Soal itu, Edy memastikan sudah menyiapkan seluruh mekanisme teknisnya. Nantinya, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jepara yang akan mengurus perpindahan siswa tersebut.
Adapun jadwal operasionalnya, Edy memprediksi sekolah rakyat di Jepara akan dimulai setelah pertengahan Agustus 2025 atau bulan depan.
Murianews, Jepara – Sekolah rakyat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) terus dipersiapkan. Saat ini sudah ada 94 anak yang disiapkan untuk menjadi siswa sekolah tersebut.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara, Edy Marwoto menyebut, dari ratusan anak yang di-ground checking, 94 di antaranya menyatakan siap bersekolah di Sekolah Rakyat.
”Dari 94, nanti akan diseleksi menjadi 75. Kemudian akan ditetapkan dengan SK Bupati Jepara,” kata Edy saat dikonfirmasi Murianews.com, Senin (21/7/2025).
Edy mengklaim bahwa 94 calon siswa dan keluarganya sudah setuju jika nantinya akan masuk ke Sekolah Rakyat. Satuan tugas (Satgas) penerimaan siswa dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan menyeleksinya menjadi 75 siswa tingkat Sekolah Dasar.
”Itu disesuaikan dengan kapasitas Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan yang bakal menjadi rintisan sekolah rakyat di Kota Ukir,” ungkapnya.
Dalam proses seleksi itu, lanjut Edy, satgas akan mencari calon siswa yang tidak memiliki penyakit menular atau berbahaya, sebab nantinya para siswa akan diasrama.
Kemudian, calon siswa juga akan dipastikan masuk dalam desil 1 dan 2. Artinya, mereka berasal dari kelompok keluarga yang dianggap paling miskin dan keluarga hampir miskin.
Edy menyebut, sebagian besar dari 94 anak itu kini sudah sekolah di sekolah reguler. Sebagiannya lagi memang anak tidak sekolah (ATS).
Keluarga Sepakat...
”Nanti mereka (yang hari ini sudah sekolah reguler) akan ditarik ke Sekolah Rakyat. Pihak keluarga sudah sepakat,” ujar Edy.
Penarikan siswa itu dimungkinkan akan menjadi masalah baru. Sebab secara otomatis, jumlah siswa di sekolah itu akan berkurang.
Soal itu, Edy memastikan sudah menyiapkan seluruh mekanisme teknisnya. Nantinya, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jepara yang akan mengurus perpindahan siswa tersebut.
Adapun jadwal operasionalnya, Edy memprediksi sekolah rakyat di Jepara akan dimulai setelah pertengahan Agustus 2025 atau bulan depan.
Editor: Supriyadi