Program ini merupakan program kolaborasi antara UMK dan Pemprov Jateng. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi pun mendorong para mahasiswa untuk berperan aktif dalam program ini.
Salah satunya dengan melakukan validasi dan verifikasi pada setiap masyarakat yang mendapatkan program rumah layak huni.
”Nantinya mereka melakukan verifikasi dan validasi di lapangan. Datanya sudah ada dari Dipermakim Jateng, mahasiswa mengecek apakah data itu sesuai apa tidak,” terangnya.
Di Kabupaten Kudus, terdapat 254 rumah tak layak huni yang masuk dalam daftar perbaikan di tahun ini. Total untuk Jawa Tengah, rumah tak layak huni yang akan diperbaiki sebanyak 17.000 di tahun 2025.
”Mahasiswa juga harus memastikan, besaran uang yang diterima oleh masyarakat Rp 20 juta atau tidak, nanti kalau tidak segera laporkan ke saya. Pastikan juga tanah rumah tersebut sengketa atau tidak, misal warisan pastikan juga dasar hukumnya,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) akan menjalankan Kuliha Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung selama satu bulan. Pada KKN UMK tahun 2025 ini, mereka akan terlibat dalam penyediaan rumah layak huni di Kudus.
Program ini merupakan program kolaborasi antara UMK dan Pemprov Jateng. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi pun mendorong para mahasiswa untuk berperan aktif dalam program ini.
Salah satunya dengan melakukan validasi dan verifikasi pada setiap masyarakat yang mendapatkan program rumah layak huni.
”Nantinya mereka melakukan verifikasi dan validasi di lapangan. Datanya sudah ada dari Dipermakim Jateng, mahasiswa mengecek apakah data itu sesuai apa tidak,” terangnya.
Berdasarkan hasil verifikasi dari mahasiswa KKN UMK, rumah-rumah tak layak huni akan langsung diperbaiki. Alokasi bantuan yang digelontorkan Pemprov Jateng sebesar Rp 20 juta per rumah.
Di Kabupaten Kudus, terdapat 254 rumah tak layak huni yang masuk dalam daftar perbaikan di tahun ini. Total untuk Jawa Tengah, rumah tak layak huni yang akan diperbaiki sebanyak 17.000 di tahun 2025.
”Mahasiswa juga harus memastikan, besaran uang yang diterima oleh masyarakat Rp 20 juta atau tidak, nanti kalau tidak segera laporkan ke saya. Pastikan juga tanah rumah tersebut sengketa atau tidak, misal warisan pastikan juga dasar hukumnya,” ungkapnya.
Detail...
Oleh karena itu, ia menekankan kepada para mahasiswa untuk melakukan pendataan yang detail tidak hanya melakukan ceklis data saja. Pendataan dilakukan dengan wawancara dan pendekatan yang menyentuh di masyarakat.
Tentu saja ini akan mendukung penguatan soft skill dari mahasiswa dan membantu programnya tepat sasaran dalam mengikis kemiskinan di Jawa Tengah yang mencapai 9,58 persen
Ia berharap, mahasiswa bergerak lebih kreatif dan energik. Mahasiswa merupakan agen perubahan yang sudah sepantasnya melakukan perubahan situasi.
”Serap aspirasi sebanyak mungkin, sentuhlah hingga ke desa-desa, mahasiswa adalah generasi muda yang akan menjadi tulang punggung menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana