Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berhasil memperbaiki 11.000 Rumah Tak Layak Huni  (RTLH) di tahun 2025 ini. Jumlah itu tersebar di seluruh kabupaten maupun kota di Jawa Tengah.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, program ini menjadi prioritas mengingat angka yang cukup tinggi pada persoalan rumah tak layak huni di Jawa Tengah.

Pemprov Jawa Tengah menganggarkan Rp 20 juta per rumah. Secara keseluruhan, alokasi anggaran untuk program ini di tahun 2025 mencapai Rp 354 miliar.

”Saat ini masih kurang 6.000 unit rumah. Targetnya tahun ini 17.000 unit rumah itu selesai semua. Kami alokasikan Rp 354 miliar harus habis dituntaskan,” jelasnya, Selasa (22/7/2025).

Sementara itu, untuk Kabupaten Kudus terdapat 254 unit rumah yang menjadi sasaran di tahun 2025 ini. Saat ini sudah 182 rumah yang sudah mendapatkan program tersebut.

Ia menyebutkan, program ini dilakukan untuk mengikis kemiskinan di Jawa Tengah. Baginya, papan yakni rumah merupakan salah satu aspek yang perlu dibenahi.

”Pemprov Jateng memiliki program 1 kartu keluarga 1 rumah,” ujarnya.

Saat ini, di Jawa Tengah terdapat backlog atau kesenjangan antara rumah yang tersedia dengan rumah yang dibutuhkan. Angka kesenjangan itu mencapai 1,3 Juta.

Kolaborasi...

”Dari 1,332 juta, yang 1,023 juta itu rumah tidak layak huni, ini data yang harus dipastikan lagi oleh mahasiswa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan perihal yang lebih esensial dari program ini adalah wujud kolaborasi dari seluruh pihak baik Baznas, CSR, Akademisi hingga tokoh masyarakat.

Ia menyebutkan, kolaborasi ini merupakan sebuah bentuk good government untuk memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat.

”Harapannya seluruh elemen bisa bersinergi untuk membangun Jawa Tengah sehingga banyak masyarakat yang lebih sejahtera,” pungkasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler