”Orang tua, sekolah dan lingkungan terdekat sangat berperan dalam upaya pengantisipasian ini, jangan sampai luput dari perhatian agar anak tidak terjerumus dalam hal menyimpang seperti fenomena penyuka sesama jenis,” tegasnya.
Murianews, Kudus – Bupati Kudus Samani Intakoris menegaskan akan menindak penyuka sesama jenis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Perilaku tersebut telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Samani Intakoris menyatakan, pemkab Kudus akan menggandeng TNI, Polri, tokoh masyarakat dan agama untuk ikut serta dalam mengantisipasi tindakan ini terjadi di Kudus.
”Terkait itu nanti kami akan koordinasikan dengan berbagai pihak untuk menyisir dan mengantisipasinya. Untuk lebih jelas nanti ke kepolisian,” jelasnya, Rabu (30/7/2025).
Sementara itu, Kapolsek Kudus Kota, AKP Subkhan mengungkapkan, selama ini pihaknya belum mendapatkan data-data yang teridentifikasi pada aktivitas itu. Namun, nantinya pihaknya akan melakukan penyisiran pada lokasi rawan.
”Beberapa kali kami melakukan pemeriksaan dan razia menemukan ada orang yang melakukan itu, pada saat itu pelaku masih anak-anak sehingga kami bawa ke psikiater,” terangnya.
Untuk langkah lebih lanjut, pihaknya tentunya akan meningkatkan patroli ke daerah-daerah rawan yang berbasis data. Patroli ini untuk menekan adanya aktivitas menyimpang dan berpotensi mengganggu ketertiban.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan patroli siber untuk menjaring kejahatan yang saat ini marak bersumber dari aktivitas media sosial.
”Selain patroli konvesional, nantinya kami juga akan terus meningkatkan patroli cyber, karena banyak kejahatan yang sekarang bersumber dari media sosial,” jelasnya.
Imbau Orang Tua...
AKP Subkhan turut mengimbau kepada setiap orang tua agar melakukan pengawasan kepada anak-anak mereka. Keterlibatan orang tua sangat penting untuk mengantisipasi perilaku menyimpang itu.
”Orang tua, sekolah dan lingkungan terdekat sangat berperan dalam upaya pengantisipasian ini, jangan sampai luput dari perhatian agar anak tidak terjerumus dalam hal menyimpang seperti fenomena penyuka sesama jenis,” tegasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
