Apindo Kudus Sebut Dunia Ketenagakerjaan Hadapi Tantangan Lebih Luas
Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 13 Agustus 2025 10:45:00
Murianews, Kudus – Ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Kudus, Helmi Tasan Wartono mengatakan, dunia kerja saat ini tak lagi membicarakan soal upah minimum.
Menurutnya, saat ini, dunia ketenagakerjaan dihadapkan tantangan lebih luas mencakup peningkatan kompetensi, fleksibilitas kerja yang mampu mengakomodasi kebutuhan industri dan pekerja, perlindungan sosial yang lebih inklusif, serta produktivitas berkelanjutan.
Itu diungkapkannya dalam Seminar bertajuk Strategi Adaptasi Dunia Usaha Terhadap Perubahan Regulasi Ketenagakerjaan di Hotel Griptha Kudus, Rabu (13/8/2025). Kegiatan ini dihadiri pelaku usaha, akademisi, instansi pemerintah, hingga pekerja.
”Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Pengusaha memerlukan tenaga kerja yang produktif, sementara pekerja membutuhkan kesempatan untuk berkembang. Pemerintah juga harus memastikan iklim ketenagakerjaan yang kondusif,” ujarnya, Selasa (13/8/2025).
Ia menegaskan, seminar ini menjadi ajang mencari solusi bersama dengan meninggalkan ego sektoral, melihat persoalan dari sudut pandang yang lebih luas, dan berpikir out of the box untuk menciptakan inovasi di sektor ketenagakerjaan.
Ketua DPP Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi menambahkan, tugas Apindo adalah memberikan pelayanan kepada anggota, menguasai permasalahan di lapangan, mendapatkan informasi, serta memastikan pelaksanaan aturan ketenagakerjaan berjalan dengan baik.
”Kita harus patuh hukum. Kalau ada aturan yang memberatkan, itu bukan berarti bisa diabaikan. Perkembangan negara sangat cepat, hukum mengikuti masyarakat, dan kita sebagai pengusaha harus berhati-hati agar tidak terjerat masalah hukum,” kata Frans.
Ia berharap, melalui seminar ini, peserta dapat berdiskusi langsung terkait permasalahan yang dihadapi di lapangan, mencari solusi, dan memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat untuk diterapkan.
”Kalau benar-benar diterapkan, hasilnya akan baik bagi dunia usaha maupun ketenagakerjaan,” pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



