”Melalui festival ini kami berharap terjadi saling belajar, saling memahami, dan saling menghargai kekayaan budaya, baik dari berbagai negara maupun dari nusantara, sehingga seluruh pihak bisa saling mendorong untuk mewujudkan desa wisata yang maju,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, festival ini menghadirkan delegasi dari berbagai negara, seperti Hungaria, China, Korea, India, serta sejumlah daerah di Indonesia.
Pihaknya mengundang secara khusus Pengelola Desa Wisata Japan karena dinilai memiliki semangat yang tinggi untuk pelestarian budaya, kreativitas yang kuat, serta memiliki potensi besar untuk ditampilkan di gelaran internasional.
Murianews, Kudus – Desa Wisata Japan, Kudus, Jawa Tengah ditunjuk sebagai delegasi kehormatan Jagadhita Intercultural Festival (JIF) 2025. Mereka akan mengikuti kegiatan itu pada 20-26 September 2025 di Kabupaten Buleleng, Bali.
Ketua Pengelola Desa Wisata Japan, Mutohhar mengatakan, pihaknya diundang secara khusus untuk menampilkan kebudayaan lokal yang dimiliki Desa Wisata Japan pada publik di festival budaya internasional itu.
Selain berpartisipasi dalam pengenalan budaya lokal, kegiatan itu juga memperkuat peran desa wisata dalam diplomasi kebudayaan Indonesia.
”Dengan ini, desa wisata bisa menjadi duta budaya yang menjembatani nilai tradisi dengan dunia internasional. Ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat budaya lokal dan memberikan inspirasi kepada masyarakat,” jelasnya, Senin (22/9/2025).
Peluang berharga ini tidak hanya memberikan semangat kepada pengelola Desa Wisata Japan. Akan tetapi, kegiatan ini juga bisa menjadi ajang memperluas jejaring baru yang memberikan dampak progresif untuk pariwisata yang berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Panitia JIF 2035 Nyoman Dini Andiani mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai wadah pertemuan lintas budaya, seniman, komunitas, dan masyarakat.
Mengenalkan Potensi Desa...
Festival digelar untuk mengenalkan potensi setiap desa wisata dan memfasilitasi adanya pertukaran budaya.
”Melalui festival ini kami berharap terjadi saling belajar, saling memahami, dan saling menghargai kekayaan budaya, baik dari berbagai negara maupun dari nusantara, sehingga seluruh pihak bisa saling mendorong untuk mewujudkan desa wisata yang maju,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, festival ini menghadirkan delegasi dari berbagai negara, seperti Hungaria, China, Korea, India, serta sejumlah daerah di Indonesia.
Pihaknya mengundang secara khusus Pengelola Desa Wisata Japan karena dinilai memiliki semangat yang tinggi untuk pelestarian budaya, kreativitas yang kuat, serta memiliki potensi besar untuk ditampilkan di gelaran internasional.
Editor: Zulkifli Fahmi
