Agenda yang digelar Senin-Selasa ((29-30/9/2025) itu diikuti perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan tujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menanggulangi penyebaran AIDS.
Samani Intakoris menegaskan, rapat koordinasi ini bukan sekadar forum formalitas, melainkan ruang edukasi, pendampingan, sekaligus evaluasi strategi bersama.
”Pertemuan ini adalah bentuk upaya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten-kota, rumah sakit, dunia pendidikan, hingga sektor swasta. Dengan kebersamaan, kita bisa mempersempit penularan AIDS, baik di Kudus maupun Jawa Tengah secara keseluruhan,” ungkapnya, Senin (29/9/2025).
Samani menambahkan, keterlibatan semua pihak sangat penting karena penyebaran AIDS masih menjadi ancaman serius yang harus ditangani dengan pendekatan komprehensif.
”Kita memastikan akan terus memberikan dukungan kepada dinas dan lembaga terkait untuk menekan penyebarannya agar tidak meluas, kita akan upayakan yang terbaik,” ujarnya.
Ia berpesan kepada generasi muda untuk menjaga pergaulan dalam setiap aspek kehidupannya. Ia mengimbau agar pemuda tidak terjerumus dalam tindakan yang bertentangan dengan norma sehingga memberikan dampak negatif kepada dirinya sendiri.
”Jaga pergaualan yang baik-baik saja. Taat sama orang tua, selalu menjaga religiusitas, kalau memang melakukan sesuatu hal yang tidak benar pasti ada resikonya yaitu penyakit-penyakit yang menular dan itu merugikan diri sendiri,” terangnya.
Murianews, Kudus – Bupati Kudus Samani Intakoris mendorong kolaborasi dalam perkuatan penanggulangan AIDS. Itu diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) se-Jawa Tengah di Hotel Hom Kudus.
Agenda yang digelar Senin-Selasa ((29-30/9/2025) itu diikuti perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan tujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menanggulangi penyebaran AIDS.
Samani Intakoris menegaskan, rapat koordinasi ini bukan sekadar forum formalitas, melainkan ruang edukasi, pendampingan, sekaligus evaluasi strategi bersama.
”Pertemuan ini adalah bentuk upaya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten-kota, rumah sakit, dunia pendidikan, hingga sektor swasta. Dengan kebersamaan, kita bisa mempersempit penularan AIDS, baik di Kudus maupun Jawa Tengah secara keseluruhan,” ungkapnya, Senin (29/9/2025).
Samani menambahkan, keterlibatan semua pihak sangat penting karena penyebaran AIDS masih menjadi ancaman serius yang harus ditangani dengan pendekatan komprehensif.
”Kita memastikan akan terus memberikan dukungan kepada dinas dan lembaga terkait untuk menekan penyebarannya agar tidak meluas, kita akan upayakan yang terbaik,” ujarnya.
Ia berpesan kepada generasi muda untuk menjaga pergaulan dalam setiap aspek kehidupannya. Ia mengimbau agar pemuda tidak terjerumus dalam tindakan yang bertentangan dengan norma sehingga memberikan dampak negatif kepada dirinya sendiri.
”Jaga pergaualan yang baik-baik saja. Taat sama orang tua, selalu menjaga religiusitas, kalau memang melakukan sesuatu hal yang tidak benar pasti ada resikonya yaitu penyakit-penyakit yang menular dan itu merugikan diri sendiri,” terangnya.
Target 2030...
Sementara itu, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Iwanuddin Iskandar menekankan pentingnya pola kolaboratif dalam menekan laju penularan AIDS.
Ia menegaskan target nasional pada tahun 2030 untuk mencapai zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, dan zero diskriminasi.
”Kolaborasi lintas sektor ini harus terus digalakkan. Kunci keberhasilan ada pada pemahaman terhadap lokasi-lokasi rentan serta penguatan budaya hidup sehat. Semua itu hanya bisa tercapai jika ada kerja sama yang baik dari seluruh elemen,” jelasnya.
Pertemuan koordinasi ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman antar daerah dalam upaya penanggulangan AIDS.
Diharapkan, hasil pertemuan akan memperkuat strategi pencegahan sekaligus meningkatkan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama melawan stigma, memperluas akses layanan kesehatan, dan mencapai bebas AIDS pada 2030.
Editor: Zulkifli Fahmi