Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus — Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus (UMK), menyoroti peran Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Bahasan ini mencuat saat agenda kuliah tamu bertajuk Personalized English Learning with Artificial Intelligence.

Kegiatan ini menghadirkan Francisca Maria Ivone, dosen Universitas Negeri Malang, yang membahas AI dalam menciptakan pembelajaran bahasa Inggris yang personal, adaptif, dan kolaboratif.

Dalam penyampaiannya, Francisca menjelaskan, AI kini bukan hanya tren, tetapi telah menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. AI mampu berperan sebagai tool, tutor, sekaligus partner belajar.

Sebagai tool, lanjutnya, AI membantu mahasiswa mengakses materi pembelajaran secara cepat dan efisien. Dalam peran sebagai tutor, AI dapat memberikan panduan serta umpan balik sesuai kebutuhan pengguna.

Sementara itu, sebagai partner, AI berfungsi sebagai teman eksplorasi ide yang mendorong mahasiswa berpikir kritis dan berkolaborasi dalam proses belajar.

Untuk membuat interaksi dengan AI lebih efektif, Francisca memperkenalkan konsep 4T: traits, task, tone, dan target.

Traits menekankan pentingnya memahami siapa pengguna atau siswa, task menjelaskan instruksi atau tugas yang diberikan kepada AI, tone mengatur gaya bahasa yang diinginkan, dan target menentukan siapa yang akan menggunakan hasil dari AI tersebut.

Bukan pengganti guru...

Pendekatan ini menegaskan bahwa AI bukan pengganti guru, melainkan pendukung proses pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

”AI membuka peluang besar untuk menghadirkan pembelajaran yang relevan dan sesuai kebutuhan siswa. Namun, kuncinya tetap pada guru, bagaimana ia mampu menggunakan teknologi dengan bijak dan kreatif,” ujarnya.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Titis Sulistyowati menuturkan, kuliah tamu ini merupakan langkah nyata untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan pendidikan di era digital.

”Kami ingin calon guru menjadi sosok yang adaptif dan inovatif. Dunia pendidikan berubah cepat, dan teknologi seperti AI harus dimanfaatkan secara bijak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ungkapnya.

Dengan semangat eksplorasi dan inovasi, kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan mahasiswa agar terus berpikir kritis serta memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari proses menjadi pendidik profesional masa depan.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler