Wabup Bellinda Pastikan Bantuan Pemerintah Tepat Sasaran
Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 19 November 2025 21:50:00
Murianews, Kudus - Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton turun langsung menjenguk seorang anak berusia delapan tahun yang mengalami gangguan kesehatan di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Rabu (18/11/2025). Dalam kegiatan ini, Bellinda ingin memastikan bantuan pemerintah benar-benar tepat sasaran ke penerima.
Awalnya, Wabup Bellinda menerima keluhan dari orang tua anak tersebut yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menanggapi aduan tersebut, Bellinda langsung mendatangi rumah anak tersebut sembari membawa bantuan berupa sembako dan sebagainya.
Bellinda mendengarkan keluh kesah dari orang tua anak itu. Dari situ diketahui terdapat ketidakcocokan data. Seharusnya, keluarga tersebut masuk ke kategori desil 3 layak mendapatkan bantuan sesuai dengan kategori tersebut.
”Sebelum ini mereka masuk ke desil 4, tapi setelah itu kami sudah perbarui masuk ke desil 3. Ini kami kesini untuk melakukan cek juga terkait ketepatan data,” ungkap Wakil Bupati Kudus, Rabu (18/11/2025).
Bellinda menyebutkan, pihaknya akan terus berupaya melakukan penyesuaian data agar sesuai dengan kondisi masyarakat penerima. Dengan tujuan tidak ada bantuan yang dinilai salah sasaran.
”Terimakasih kepada masyarakat yang sudah mengadukan setiap permasalahan jadi bisa langsung kami tangani, di bawah kepemimpinan saya dan pak Bupati akan terus mengupayakan bantuan itu tepat sasaran, dinas terkait harus selalu bekerjasama untuk menyalurkan bantuan yang sesuai, ini bentuk koreksi kami,” terangnya.
Terkait kondisi sang anak, Bellinda langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Gebog agar segera menindaklanjutinya. Harapannya, anak tersebut bisa dirawat dengan baik sehingga segera mendapatkan kesembuhan.
Ganguab Saraf...
Sementara itu orang tua anak, Muhajirin mengatakan, anaknya mengalami penyakit gangguan pada saraf yang membuat sang anak tidak bisa melihat dan badanya lemas kurus. Sakit itu diderita sejak bayi karena lahir dalam keadaan prematur.
Kini, ia harus merawat anaknya sendiri karena istrinya meninggal dunia. Kondisi ini menghambat aktivitasnya dalam mencari nafkah karena anaknya tidak bisa ditinggal sendirian.
”Dulu yang merawat ibunya, tapi kini saya sendiri. Anak saya tidak mau kalau dititipkan ke orang lain jadi harus saya yang merawatnya. Dulu saya bisa bekerja leluasa tapi ini saya coba-coba buka usaha jualan es yang bisa saya sambi dengan menjaga anak saya,” jelasnya.
Editor: Budi Santoso



