Ia mengaku menghadapi tantangan berupa cuaca, namun strategi seperti bertukar kontak dengan pembeli membantu menjaga penjualan tetap lancar.
Untuk menjaga kualitas dan harga, Salut mengungkapkan menggunakan bahan baku seperti 4 kg beras Jepang, ayam, dan sayuran yang diperoleh dari pasar.
Meski harga bahan baku kadang naik, ia memastikan keuntungan tetap stabil. Salut juga bercita-cita mengembangkan bisnis sushi menjadi produk frozen food.
Murianews,Kudus – Seorang ibu penjual sushi bernama Salut Nugroho (39) di depan kampus Universitas Muria Kudus (UMK) berhasil meraup omzet harian antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Berjualan sejak 2023, ide bisnis yang diberi nama Sushi Campus ini muncul setelah dirinya mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).
”Biasanya mulai jualan dari jam 12 siang sampai habis. Saya melihat kebutuhan mahasiswa di sini, mereka butuh menu yang mengenyangkan seperti sushi, jadi nggak perlu jauh-jauh cari makan siang,” ujar Salut, Senin (23/12/2024).
Menu andalan seperti mentai bakar, mentai rice, dan mozzarella bakar menjadi favorit mahasiswa UMK. Dengan harga mulai Rp 2.000 hingga Rp 2.500, dirinya mengaku mampu menjual 500-600 potong sushi setiap hari.
Selain berjualan di sekitar kampus, Salut juga membuka lapak di Alun-alun Simpang 7 Kudus setiap hari Minggu saat Car Free Day (CFD). Namun, ia mengungkapkan bahwa pendapatannya lebih stabil pada hari-hari biasa dibandingkan akhir pekan.
Salut memanfaatkan WhatsApp untuk memasarkan produknya secara online dan mempunyai akun Instagram @deotong.
”Kami sering pasang status WhatsApp, itu cukup membantu. Banyak yang pesan sushi lewat situ,” ungkapnya.
Cuaca jadi tantangan...
Ia mengaku menghadapi tantangan berupa cuaca, namun strategi seperti bertukar kontak dengan pembeli membantu menjaga penjualan tetap lancar.
Untuk menjaga kualitas dan harga, Salut mengungkapkan menggunakan bahan baku seperti 4 kg beras Jepang, ayam, dan sayuran yang diperoleh dari pasar.
Meski harga bahan baku kadang naik, ia memastikan keuntungan tetap stabil. Salut juga bercita-cita mengembangkan bisnis sushi menjadi produk frozen food.
”Kedepannya, saya ingin buat inovasi sushi frozen yang kadar gulanya turun saat dibekukan, sehingga bisa dinikmati semua kalangan, dari anak muda hingga orang tua yang khawatir dengan gula darah,” pungkasnya.
Penulis: Siti Aliya Fatmawati, Mahasiswa Magang UMK
Editor: Supriyadi