Semua guru dan siswa MTsN 1 Kudus terlibat langsung dalam acara penyembelihan kurban itu. Mereka sangat antusias dan semangat.
Kegiatan itu sendiri rutin digelar setiap Hari Raya Iduladha. Lewat agenda itu, para siswa belajar memaknai iduladha, yakni saling berbagi.
Acara dimulai dengan apel pagi di lapangan utama MTsN 1 Kudus. Setelah itu, para siswa melihat langsung tahap-tahap penyembelihan kurban hingga mempraktikkannya.
Kepala MTsN 1 Kudus, Rodliyah mengatakan, ketika belum mampu berkurban, ada beberapa amalan pengganti yang dapat dilakukan, seperti bersedekah, puasa tarwiyah dan Arafah, serta berzikir hingga beramal baik.
”Berkurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga tentang mengorbankan ego dan hawa hafsu dalam diri. Karena pada dasarnya sifat-sifat kebinatangan pun ada dalam diri manusia,” pesannya.
Rodliyah menyambaikan, kegiatan penyembelihan kurban itu agar para siswa tidak hanya belajar dari buku pelajaran, melainkan juga mempraktikkan langsung.
”Kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran karakter dan sosial agar melatih keberanian, tanggung jawab, kerja sama, dan empati terhadap sesama,” ujarnya.
Murianews, Kudus – Madrasah Tsanawi Negeri atau MTsN 1 Kudus menggelar penyembelihan kurban, Senin (9/6/2025). Dalam kegiatan itu, para siswa diajarkan makna Iduladha.
Semua guru dan siswa MTsN 1 Kudus terlibat langsung dalam acara penyembelihan kurban itu. Mereka sangat antusias dan semangat.
Kegiatan itu sendiri rutin digelar setiap Hari Raya Iduladha. Lewat agenda itu, para siswa belajar memaknai iduladha, yakni saling berbagi.
Acara dimulai dengan apel pagi di lapangan utama MTsN 1 Kudus. Setelah itu, para siswa melihat langsung tahap-tahap penyembelihan kurban hingga mempraktikkannya.
Kepala MTsN 1 Kudus, Rodliyah mengatakan, ketika belum mampu berkurban, ada beberapa amalan pengganti yang dapat dilakukan, seperti bersedekah, puasa tarwiyah dan Arafah, serta berzikir hingga beramal baik.
”Berkurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga tentang mengorbankan ego dan hawa hafsu dalam diri. Karena pada dasarnya sifat-sifat kebinatangan pun ada dalam diri manusia,” pesannya.
Rodliyah menyambaikan, kegiatan penyembelihan kurban itu agar para siswa tidak hanya belajar dari buku pelajaran, melainkan juga mempraktikkan langsung.
”Kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran karakter dan sosial agar melatih keberanian, tanggung jawab, kerja sama, dan empati terhadap sesama,” ujarnya.
Pengalaman Langsung...
Pada pelaksanaan penyembelihan kurban, para siswa melantunkan takbir dengan merdu. Sedangkan kegiatan penyembelihan dilakukan tenaga yang berpengalaman dengan mengikuti syariat Islam.
Adapun jumlah hewan yang disembelih yakni seekor kerbau dan tiga ekor kambing. Setelah disembelih, daging kurban kemudian dipotong-potong untuk dibagikan.
Para panitia yang terdiri dari siswa, guru, dan pegawai MTsN 1 Kudus melaksanakan tugasnya masing-masing. Ada yang memotong daging, menimbang, hingga mengemaskan.
Semua kegiatan yang dilakukan siswa diawasi dan mendapatkan arahan dari para guru agar mereka bisa mempraktikkannya dengan benar.
Setelah dipotong dan dikemas, daging kurban tersebut kemudian dibagikan pada warga sekitar sekolah dan panitia kurban.
Kegiatan ini membuktikan proses pendidikan bisa dilakukan melalui pengalaman langsung agar siswa siswi dapat memahami nilai-nilai kehidupan yang lebih luas dan mendalam.
Ketua Panitia Kurban MTsN 1 Kudus, Syamsul Hadi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh panitia baik dari dewan guru, pegawai, dan siswa yang telah berpartisipasi.
”Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar beliau.
Penulis: Kamila Thifal Nahda (Siswa MTsN 1 Kudus)
Editor: Zulkifli Fahmi