Jumat, 21 November 2025


Akibatnya, empat orang siswa mengalami luka ringan akibat tertimpa plafon berbahan gypsum itu. Mereka pun dilarikan ke Puskesmas Todanan untuk mendapatkan tindakan medis.

Kepala SMPN 1 Todanan, Totok Sunarto menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (3/3/2023). Saat insiden terjadi, tak ada tanda-tanda kerusakan pada plafon di kelas itu.

Baca: Kerja Sama Diteken, Kualitas SDM Desa di Blora Segera Ditingkatkan

’’Jadi tidak yang rusak sama sekali. Kata guru yang mengajar, itu awalnya ada suara tikus di atas plafon. Selang beberapa saat, palfon sebelah Timur ambrol, selanjutnya disusul plafon lainnya,’’ jelasnya saat menunjukan ruang kelas 7G, bersama anggota Polsek Todanan, Kasi Sarpras dinas Pendidikan dan pengawas SMPN 1 Todanan, Sabtu (04/03/2023).

Totok menjelaskan, ambrolnya plafon terjadi tidak serentak sehingga para siswa bisa dievakuasi. Hanya saja empat orang siswa terlambat dievakuasi, lantaran posisi duduk berhimpitan dengan meja.

’’Alhamdulillah siswa tersebut tidak mengalami luka serius. Sudah dilakukan tindakan medis oleh Puskesmas Todanan, pascakejadian,’’ imbuh Totok Sunarto.

Totok berharap, dinas terkait segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tak terulang kembali. Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di kelas VIIIG pada Desember 2022 lalu. Beruntung peristiwa terjadi saat libur sekolah.’’Maka dari itu saya berharap segera ada tindakan dari dinas terkait. Kasihan para siswa, proses belajar mereka jadi terganggu,’’ harapnya.Kasi Sarpras Dinas Pendidikan Blora, Catur Januarti mengatakan dari hasil peninjaunnya tersebut, konstruksi kerangka palfonnya masih bagus. Hanya saja bahan plafonnya dari gypsum yang tak tahan air.’’Jadi, untuk ke depan kita upayakan bahan palfonnya dari kasibot yang lebih kuat. Dan hasil dari peninjauan ini akan kita sampaikan kepada pimpinan,’’ urainya. Kontributor BloraEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler