Kamis, 20 November 2025

Murianews, Blora – Jalan Randublatung-Getas di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang rusak bertahun-tahun akan segera diperbaiki. Pembangunan jalan itu akan menggunakan dana Inpres dari pemerintah pusat.

Jalan Randublatung-Getas merupakan jalan tembus terdekat untuk menghubungkan Blora dengan Ngawi, Jawa Timur.

Bupati Blora Arief Rohman memastikan jika ruas jalan tersebut positif segera dibangun. 

”Positif ruas jalan Randublatung-Getas segera dibangun, menyusul mendapat dana Inpres. Nanti akan kita kunjungi pas launching pembangunannya,” katanya, Rabu (11/10/2023). 

Menurut Bupati, selain ruas jalan Randublatung-Getas, dua ruas jalan kabupaten lain yang mendapat dana inpres yakni jalan Temulus (Randublatung)-Sumber (Kradenan), dan jalan Wulung (Randublatung)-Klatak (Jati). Keduanya merupakan jalan kabupaten penghubung antar dua kecamatan, akses penghubung beberapa desa. 

Alhamdulillah berkat dukungan pusat, bantuan Pak Presiden, melalui Inpres Jalan. Akhirnya Temulus-Sumber dan Wulung-Klatak lolos mendapatkan anggaran pembangunan tahun ini," ujarnya.

Kepala DPUPR Blora Samgautama Karnajaya menginformasikan jika jalan Randublatung–Getas akan dibangun melalui dana Inpres dengan alokasi dana sekitar Rp 70 miliar.  

Jalan Randublatung–Getas bisa tembus ke Ngawi, Jawa Timur yang langsung gerbang tol.  Dan dampaknya akan meningkatan perekonomian di daerah Blora Selatan. 

Sebelumnya, dengan mengajak DPUPR, Camat, dan Forkopimcam, Bupati Blora Arief Rohman melakukan perbaikan sementara dengan pengurukan grosok di beberapa ruas jalan yang benar-benar remuk.       

Perbaikan sementara itu dilakukan sambil menunggu pembangunan jangka panjang yang sedang diajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.

Dari data yang ada jarak dari Randublatung menuju batas Ngawi sekitar 18 kilometer. Kerusakan parah sekitar 13 kilometer dari Randublatung hingga Getas Kradenan, dan Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer.

Titik kerusakan parah di ruas jalan itu berada di tengah hutan. Saat musim hujan, banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun ke Ngawi.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler