Kamis, 20 November 2025

Murianews, Blora - Perajin akar jati di Kabupaten Blora, Jawa Tengah hingga kini masih terus berkembang dan bisa meraih keuntungan hingga Rp 50 juta per bulan. Apalagi kerajinan akar jati Blora kini telah menembus pasar luar negeri.

Seorang pengusaha yang fokus terkait pengolahan hasil hutan sejak tahun 2008, yakni Ahmad Syaifudin, asal Desa Tempelemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ini mampu menyulap bonggol akar jati menjadi beragam jenis.

Dirinya menyampaikan proses awal pengolahan limbah akar jati ini berkat adanya izin dari pihak perhutani. 

”Proses awalnya kita kerja sama dengan pihak perhutani, karena apalagi aturan terbaru sekarang akar sudah masuk devisa negara, kalau dulu kan enggak tergantung kebijakan lokal, kalau sekarang masuk PNBP," katanya, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, usai mendapatkan bahan baku dari hutan, proses pembuatan berbagai macam kerajinan akar jati mulai diproduksi di tempatnya. 

”Setelah mengambil bahan baku dari hutan, baru kita lakukan proses produksi di gudang masing- masing bagi pengrajin akar jati di Blora,” jelasnya. 

Ia menjelaskan, akar jati Blora biasa dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia. Selain itu juga memenuhi pasar luar negeri seperti Prancis dan Amerika. 

Dengan usahanya sekarang ini, Ahmad mengaku bisa mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp 50 juta dalam satu bulan. 

”Ya satu bulan bisa dapat Rp50 juta, tapi kalau pas dapat orderan luar negeri ya lumayan," ujarnya.

Untuk kualitas sendiri, Ahmad mengatakan kualitas dari bahan akar jati Blora ini yang terbaik. Di gudang miliknya akar jati yang sebelumnya kelihatan biasa- biasa saja bisa diubah menjadi berbagai produk dengan kulitas dan harga yang tinggi. 

”Akar jati ini kita buat meja, kursi, konsul, patung dan berbagai souvenir sesuai dengan pesanan," ungkapnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler