Murianews, Blora – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Randublatung, Blora, ditarget bisa mengantongi izin operasional secepat mungkin. Pasalnya, RSUD tersebut direncanakan akan dilaunching awal Maret 2024 mendatang.
Saat ini, RSUD Randublatung tengah mengajukan izin operasional dan kini sudah memasuki tahap visitasi, Kamis (15/2/2024).
”Untuk dapat beroperasi sesuai Peraturan Perundang-undangan diperlukan ijin operasional. Sebelum izin operasional dikeluarkan maka dilakukan visitasi ke RS untuk melihat kesiapan SDM, sarana dan prasarana untuk beroperasinya RS,” kata Bupati Blora Arief Rohman.
Ia menjelaskan, dengan diperolehnya izin operasional RSUD Randublatung, artinya rumah sakit tersebut dapat segera beroperasi dan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat Blora wilayah selatan .
”Kalau nanti di RS Randublatung bisa beropresi, ini akan melayani masyarakat Blora selatan yang mana penduduknya ini lumayan banyak. Bahkan nanti dari perbatasan Purwodadi atau perbatasan Ngawi, atau juga mungkin bagian Kedungtuban,” ungkapnya
Bupati juga meminta agar RSUD Randublatung untuk segera bekerja sama BPJS Kesehatan di tahun ini. Mengingat Kabupaten Blora sudah Universal Health Coverage (UHC) di atas 95 persen. Sehingga harapannya pasien dengan BPJS nantinya bisa segera terlayani.
”Diharapkan juga pada tahun ini juga sudah bisa melayani BPJS Kesehatan. oleh karena itu dari manajemen kami minta untuk membuat tahapan-tahapannya, time schedule-nya,” tambahnya
Sementara itu, Direktur RSUD Randublatung, dr Hartono berharap agar pada tanggal 4 Maret mendatang rumah sakit tersebut bisa segera beroperasi. Adapun visitasi ini menjadi salah satu tahapan untuk nantinya memperoleh izin operasional.
”Visitasi ini adalah pintu izin kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, untuk mendapatkan aspek legalitas. Harapannya 4 Maret sudah turun izinnya dan bisa beroperasi,” tandasnya.
Editor: Supriyadi



