Murianews, Blora – Keberadaan Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) di Kabupaten Blora dinilai masih minim. DP4 Blora (Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan) ingin untuk setiap kawedanan terdapat satu Puskeswan.
Saat ini dari 16 kecamatan di Blora, baru ada dua Puskeswan. Keduanya, masing-masing berada di wilayah Kecamatan Blora dan Kecamatan Cepu.
Kepala DP4 Blora, Ngaliman menjelaskan, keberadaan Puskeswan yang belum merata itu menyebabkan pelayanan kesehatan hewan ternak di setiap kecamatan masih kurang. Namun, setiap kecamatan sudah memiliki petugas kesehatan hewan dan inseminasi buatan juga sudah merata.
"Saat ini kami inginnya satu kecamatan ada satu Puskeswan. Namun, kedepannya akan kami usahakan satu kawedanan satu Puskeswan terlebih dahulu," ujarnya, Jumat (17/05/2024).
Dia berharap, tempat kesehatan hewan di Kecamatan Randublatung nantinya akan dimasifkan kembali. Pasalnya, Kabupaten Blora saat ini tidak hanya fokus pada pertanian saja, namun juga fokus pada peternakan juga.
"Sebagai daerah dengan populasi tertinggi di Jawa Tengah, ini harus dibarengi dengan peningkatan kesehatan hewan ternaknya. Tahun ini belum ada fokus ke arah itu, kemungkinan tahun depan akan kami usahakan," ujarnya.
Menurutnya, dengan petugas kesehatan hewan yang sudah merata akan mengurangi beban dari kekurangan jumlah Puskeswan. Sebab, pendirian Puskeswan harus sesuai dengan ketentuan.
"Adanya tempat yang memadai, alat yang modern dan dokter hewan yang ahli dalam bidangnya,"jelasnya.
Editor: Budi Santoso



