Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Para Sedulur Sikep atau para pengikut ajaran Samin Suosentiko mengikuti Festival Budaya Spiritual 2024 di Pendapa Pengayoman Samin Surosentiko, Desa Kadiren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Rabu (10/7/2024).

Dalam acara yang digelar Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek bersama Paguyuban Sedulu Sikep dan Pemkab Blora itu dihadiri Sedulur Sikep asal Blora, Kudus, Pati, Rembang, Grobogan, dan Bojonegoro.

Agenda Rebug Sedulur Sikep bertemakan ’’Ngukuhi Wongo, Nutugno Babadane’’ itu mengungkap asal usul ajaran Samin Surosentiko yang dianut Sedulur Sikep.

Salah satu tokoh Sedulur Sikep asal Pati, Gun Retno mengatakan, lokasi kegiatan tersebut dipercaya sebagai asal-usul lahirnya ajaran Samin sebelum menyebar ke berbagai wilayah sebagai pedoman hidup.

’’Oleh sebab itu, kali ini kami melaksanakan silahturahmi, rembugan bersama dengan mengundang seluruh Sedulur Sikep dari berbagai wilayah. Bertemu bersama disini, mengenang awal mula ajaran yang diajarkan simbah dulu,’’ ungkapnya.

Usai acara itu, Gun Retno berharap ajaran Sedulur Sikep dapat terus dilanjutkan para penganutnya hingga anak-cucu di masa mendatang.

Ia juga berharap, para Sedulur Sikep mendapatkan perlakukan yang sama dari pemerintah. Gun Retno juga mengajak Sedulur Sikep dari daerah lain untuk bergabung melestarikan ajarannya mbah Samin.

’’Kami berharap semua sedulur sikep dimana pun berada mendapatkan pengakuan dan perlakuan yang sama dari Pemerintah. Termasuk dukungan dalam melestarikan ajaran sikep,’’ pungkasnya.

Acara itu dihadiri sekitar 500 warga Sedulur Sikep. Hadir juga Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; Bupati Blora Arief Rohman; Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie; serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto.

Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, melalui rembug Sedulur Sikep itu, masyarakat dapat belajar banyak tentang kehidupan, kebijaksanaan, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Ia menilai, kegiatan serupa penting untuk dilaksanakan agar dapat terus dilestarikan pada generasi muda. Mereka pun dapat mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

’’Semoga kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya kita untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan. Pemkab Blora siap terus mendukung upaya pelestarian budaya sedulur sikep,’’ sambung Arief Rohman.

Diketahui, Pemkab Blora telah mewajibkan seluruh ASN dan pelajar memakai pakaian adat Samin tanggal 11 setiap bulannya. Tak hanya itu, Gedung Pemkab Blora di Jalan Pemuda juga dinamakan Gedung Samin Surosentiko. Langkah itu sebagai penghormatan dan melestarikan budaya Samin.

Saat ini, di Blora setidaknya ada empat kampung Samin yang masih eksis. Yakni Kampung Samin Blimbing Sambongrejo, Kampung Samin Karangpace Klopoduwur, Kampung Samin Sumber Kradenan, dan Kampung Samin Tanduran Kedungtuban.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler