Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, Blora – Petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah diajak untuk membuat pupuk organik. Hal ini untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang belakangan sering terjadi.

Bupati H Arief Rohman pun secara resmi membuka Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik sekaligus mencanangkan Gerakan Masyarakat Memanfaatkan Kotoran Hewan untuk Kompos di Balai Desa Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, pada Selasa (30/07/2024).

Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora yang telah menginisiasi kegiatan ini.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan dinas terkait dalam mewujudkan gerakan pemanfaatan kotoran hewan (kohe) untuk pembuatan pupuk organik di seluruh desa di Kabupaten Blora.

”Terima kasih juga kepada Tenaga Pendamping Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TP P3MD) Kabupaten Blora yang telah berkomitmen penuh bersama Pemerintah Kabupaten Blora untuk turut berupaya mewujudkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat desa,” ucap Bupati.

Bupati menilai pelatihan ini sangat positif bagi masyarakat, terutama sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dan mengatasi keterbatasan ketersediaan pupuk di Kabupaten Blora.

”Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan limbah kotoran hewan menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian kita. Dengan demikian, kita tidak hanya mengatasi masalah keterbatasan pupuk, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan ketahanan pangan,” jelasnya.

Orang nomor satu di Blora ini berharap program pupuk organik ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia yang terbatas dan berdampak buruk terhadap lingkungan dapat dikurangi.

”Dengan memanfaatkan kotoran hewan untuk pembuatan pupuk organik, mari kita wujudkan ketahanan pangan Kabupaten Blora yang berkelanjutan,” tambahnya.

Bupati juga meminta para pendamping desa untuk mensosialisasikan dan memanfaatkan digitalisasi GESEKU yang baru saja diluncurkan agar informasi mengenai sejuta kotak umat di seluruh desa dapat terpantau. Hal ini bertujuan agar pemerataan bahan baku pupuk organik dapat terdistribusi dan dimanfaatkan dengan efektif dan efisien.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler