Kamis, 20 November 2025

Setelah kabar hilangnya Wahyudiono menyebar, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan segera melakukan pencarian. Namun, derasnya hujan yang terus mengguyur hingga dini hari membuat operasi pencarian tidak memungkinkan untuk dilakukan pada malam hari.

”Kami di sana juga ikut melakukan pencarian, ini hilang sudah sejak 2 hari, dan Alhamdulillah sudah ditemukan ini nanti kami bawa pulang untuk dikebumikan,’” terang Cipto.

Kapolsek Kradenan, Iptu Umbaran Wibowo, menjelaskan bahwa mayat Wahyudiono ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB oleh warga yang sedang memancing di Sungai Bengawan Solo. Penemuan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Kradenan.

”Setelah dilaporkan kami bersama anggota langsung datang ke lokasi. Tetapi karena arus sungai agak deras dan posisi agak ke tengah kami minta bantuan BPBD untuk dievakuasi dan dibawa ke RS Blora untuk diketahui identitasnya, karena saat ditemukan awal mayat posisi tengkurap tanpa busana,” jelas Kapolsek.

Setelah dievakuasi ke RS Blora, tim INAFIS Polres Blora melakukan identifikasi dan visum. Hasilnya memastikan bahwa mayat tersebut adalah Wahyudiono, warga Madiun yang menjadi korban bencana alam.

”Menurut keterangan keluarga, korban merupakan dari bencana alam yang rumahnya longsor saat melakukan ibadah,” terang Iptu Umbaran.

Iptu Umbaran menambahkan bahwa proses evakuasi berjalan lancar meskipun terkendala arus sungai yang cukup deras. Pihaknya berkoordinasi dengan BPBD untuk menggunakan perahu SAR.

Setelah pemeriksaan medis dan dipastikan tidak ada unsur tindak pidana, jenazah Wahyudiono diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler