Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan, mengevaluasi capaian kinerja, serta merumuskan solusi atas berbagai persoalan lintas wilayah. Musrenbangwil ini dilaksanakan secara bergilir di enam eks karesidenan di Jawa Tengah, termasuk Karesidenan Pati yang meliputi Kabupaten Blora, Pati, Kudus, Rembang, dan Jepara.
Hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, jajaran Kepala Perangkat Daerah Provinsi, serta para bupati dari wilayah eks Karesidenan Pati. Forum ini menjadi sarana penting bagi para kepala daerah untuk menyampaikan aspirasi serta program prioritas pembangunan daerahnya masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief menyampaikan paparan mengenai potensi dan program prioritas Kabupaten Blora. Ia menegaskan kesiapan Blora dalam mendukung Provinsi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui penguatan sektor agro, energi, dan hilirisasi.
"Kami siap meneguhkan Provinsi Jawa Tengah menjadi Lumbung Pangan Nasional. Kita bertekad, Blora akan fokus untuk program agro, energi, dan hilirisasi,” tegas Bupati Arief, yang disambut antusias oleh para peserta Musrenbangwil.
Selain itu, Bupati Arief juga mengusulkan sejumlah pembangunan infrastruktur strategis, khususnya perbaikan tiga ruas jalan provinsi di wilayah Blora, yakni Jalan Todanan–Ngawen, Jalan Kunduran–Ngawen–Blora, serta ruas Jalan Perbatasan Grobogan–Ndoplang–Cepu.
Ia berharap dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat mempercepat peningkatan konektivitas wilayah dan mendongkrak pertumbuhan sektor pertanian dan ekonomi lokal.
Muriaews, Blora – Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2026, Bupati Blora, H Arief Rohman hadir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Tahun 2025 se-eks Karesidenan Pati. Acara ini digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (21/4/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan, mengevaluasi capaian kinerja, serta merumuskan solusi atas berbagai persoalan lintas wilayah. Musrenbangwil ini dilaksanakan secara bergilir di enam eks karesidenan di Jawa Tengah, termasuk Karesidenan Pati yang meliputi Kabupaten Blora, Pati, Kudus, Rembang, dan Jepara.
Hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, jajaran Kepala Perangkat Daerah Provinsi, serta para bupati dari wilayah eks Karesidenan Pati. Forum ini menjadi sarana penting bagi para kepala daerah untuk menyampaikan aspirasi serta program prioritas pembangunan daerahnya masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief menyampaikan paparan mengenai potensi dan program prioritas Kabupaten Blora. Ia menegaskan kesiapan Blora dalam mendukung Provinsi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui penguatan sektor agro, energi, dan hilirisasi.
"Kami siap meneguhkan Provinsi Jawa Tengah menjadi Lumbung Pangan Nasional. Kita bertekad, Blora akan fokus untuk program agro, energi, dan hilirisasi,” tegas Bupati Arief, yang disambut antusias oleh para peserta Musrenbangwil.
Selain itu, Bupati Arief juga mengusulkan sejumlah pembangunan infrastruktur strategis, khususnya perbaikan tiga ruas jalan provinsi di wilayah Blora, yakni Jalan Todanan–Ngawen, Jalan Kunduran–Ngawen–Blora, serta ruas Jalan Perbatasan Grobogan–Ndoplang–Cepu.
Ia berharap dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat mempercepat peningkatan konektivitas wilayah dan mendongkrak pertumbuhan sektor pertanian dan ekonomi lokal.
Ahmad Luthfi...
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam sambutannya menekankan pentingnya kesinambungan pembangunan daerah. Ia menyatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum penyelesaian infrastruktur dan pelayanan dasar, sebagai fondasi untuk mencapai swasembada pangan di tahun 2026.
"Program-program kita harus berjenjang, berlanjut, dan berkesinambungan. Pada 2025 kita sudah menyelesaikan infrastruktur dan pelayanan dasar. Tahun 2026 akan menjadi batu loncatan kita untuk swasembada pangan,” ujar Gubernur Luthfi.
Gubernur juga mengungkapkan proyeksi optimistis terkait produksi padi Jawa Tengah yang diperkirakan mencapai 11 juta ton pada 2025. Meski sempat mengalami penurunan pada 2023, produksi padi hingga April 2025 telah mencapai 4,9 juta ton.
Menutup arahannya, Gubernur Luthfi mengingatkan pentingnya pemetaan permasalahan di setiap daerah secara konkret dan menyeluruh. “Ini baru belanja masalah awal. Finalnya nanti saat Musrenbang tingkat provinsi. Artinya, beberapa tokoh dan lapisan masyarakat akan kita undang, dipimpin oleh forkopimda untuk menyampaikan problem solving di wilayah masing-masing,” tandasnya.
Editor: Budi Santoso